Indonesia Masters II 2025 - Podium Ganda Putri Milik Tuan Rumah

Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinnara Nastine (Humas PP PBSI)
Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinnara Nastine (Humas PP PBSI)
Indonesia Masters ‐ Created by EL

Medan | Gelar juara ganda putri Indonesia Masters II 2025 dipastikan menjadi milik pasangan tuan rumah, setelah tercipta laga final sesama pasangan Indonesia. Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinnara Nastine berhadapan dengan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di partai puncak turnamen bulu tangkis level BWF Tour Super 100 tersebut pada Minggu (26/10).

Dalam laga semifinal yang berlangsung di GOR PBSI, Medan, Sumatra Utara, Sabtu (25/10), Isyana/Rinjani mengalahkan pasangan unggulan ketiga asal China, Keng Shu Liang/Li Hua Zhou, melalui dua gim langsung 21-15, 21-17. "Tadi kami mainnya cukup baik poin demi poin, meskipun ketinggalan tetapi fokus kami tidak hilang," kata Isyana melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.

Isyana mengakui, lawan yang dihadapi kali ini memiliki kekuatan pukulan lebih besar dibanding mereka. Menghadapi situasi tersebut, ia dan Rinjani berusaha tetap tenang dan bermain dengan lebih cermat. Mereka mencoba mengatur pola permainan dengan baik untuk mencari strategi paling efektif dalam menghadapi tekanan lawan di sepanjang pertandingan. "Kami juga suka hilang fokus di saat poin unggul, tetapi tadi kami berhasil kontrol fokus dan bisa mengendalikan permainan dengan baik," katanya.

"Secara pola main kami nggak ngadu power, karena lawan lebih kuat. Jadi kami menang dari bola-bola pendek dan menata bola, hasilnya mereka juga keteteran karena mereka tinggi jadi footwork-nya kurang lincah," Rinjani, menjelaskan.

Sementara, Apri/Fadia melaju ke final berkat kemenangan tiga gim 21-16, 18-21, 21-17 atas Ririna Hiramoto/Kokona Ishikawa asal Jepang. Apri menuturkan, kemenangan tersebut tak lepas dari komunikasi yang solid antara dirinya, Fadia, dan pelatih. Menurutnya, koordinasi yang baik di lapangan membuat mereka bisa saling memahami situasi permainan dan mengambil keputusan dengan cepat. Hal itu menjadi faktor penting yang membantu pasangan ganda putri Indonesia tersebut menguasai jalannya pertandingan dan memastikan kemenangan.

Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu juga menuturkan, di gim kedua mereka sempat tertekan karena berada di posisi "kalah angin", sehingga Hiramoto/Ishikawa lebih mudah mengontrol permainan. Namun, saat memasuki gim ketiga, mereka dapat memanfaatkan posisi "menang angin" dengan bermain lebih agresif dan terus menekan untuk meraih sebanyak mungkin poin hingga memastikan kemenangan. "Saat pindah lapangan kami mencoba fokus lagi dan memakai tenaga yang cukup banyak untuk bertahan maupun menyerang karena 'kalah angin'," katanya.

"Di posisi kalah angin strategi yang diberikan pelatih adalah kami harus fokus satu demi satu poin dan kalau defense kami harus buka dulu. Kami konsisten aja dan akhirnya lawan mati sendiri," Apri, menambahkan.

Sementara, menanggapi partai puncak melawan junior mereka di pelatas, Fadia berujar, "Di latihan kami sering ketemu. Untuk besok mereka pasti akan lebih nothing to lose, jadi kami harus tetap fokus juga jangan sampai kendor, untuk teknik kami berusaha buat menyerang duluan karena kami nggak mau lengah juga."