Usai melakoni drama tiga game pertandingan, Gatjra akhirnya memastikan kemenangannya atas Auditya dengan 21-17, 14-21 dan 21-11.
Di game pertama, Gatjra begitu memegang kendali permainan dan mengungguli perolehan angka. Serangan-serangan dan bola depannya seringkali membuat Auditya kesulitan.
Namun di game kedua, Gatjra tampil antiklimaks. Ia sering ragu-ragu dalam mengembalikan bola, Gatjra terus tertinggal jauh hingga 6-11 di interval game kedua hingga akhirnya game penentuan harus dimainkan.
Gatjra kembali tampil maksimal di game penentuan. Ia tampil lebih percaya diri dan terus menyerang lawan dan tidak memberikan kesempatan kepada lawan untuk mengembangkan permainan.
“Sebetulnya saya sudah menerapkan pola permainan yang benar di game pertama. Namun di game kedua saya malah takut-takut, sering ragu-ragu. Jadi di game ketiga, saya coba bermain seperti game pertama, saya main lebih berani,” ujar Gatjra seperti di lansir dari web PBSI.
“Pertemuan saya dan Auditya memang selalu ramai. Lawan di kejuaraan ini banyak yang bagus-bagus, termasuk teman seklub sendiri, Fathurrahman Fauzi dan Tri Haryanto,” tambah pemain klub Exist Jakarta ini.
Gatjra berharap dirinya dapat meraih peringkat terbaik di kejuaraan ini. Lebih lanjut, juara tunggal putra Pembangunan Jaya Junior Grand Prix 2016 ini menargetkan untuk bisa menjadi bagian tim nasional di Pelatnas Cipayung.
Gatjra telah melewati dua pertandingan di penyisihan grup N. Ia harus melewati satu laga lagi melawan Tri Haryanto asal klub Exist Sampurna Sumedang.


