Polytron Superliga Junior 2025 - Belajar dari Tekanan Kejuaraan Beregu

Hendrawan (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Hendrawan (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Superliga Junior ‐ Created by EL

Kudus | Technical Advisor Men's & Women's Singles PB Djarum, Hendrawan, menilai kehadiran tim-tim mancanegara pada Polytron Superliga Junior 2025 semakin memanaskan persaingan menuju gelar juara. Menurutnya, pengalaman menghadapi pemain asing dalam format beregu menjadi pembelajaran penting, karena bermain dalam tim menuntut strategi dan mentalitas yang jauh lebih kompleks ketimbang nomor perseorangan.

"Jarang ada turnamen beregu di level junior, apalagi untuk kelompok usia belia. Fakta itu membuat Polytron Superliga Junior dengan mudah mendapat perhatian lebih oleh negara-negara yang ingin atletnya menjajal persaingan di turnamen beregu," kata juara dunia 2001 itu melalui siaran pers Polytron Superliga Junior 2025, Kamis (18/9).

Lebih lanjut Hendrawan menyatakan, PB Djarum memandang kejuaraan beregu ini sebagai sarana penting untuk menanamkan nilai kebersamaan, strategi tim, serta tanggung jawab sejak dini. Selain itu, kesiapan para pemain juga diuji saat menerima setiap keputusan demi kepentingan bersama. "Hal ini sangat berguna untuk membiasakan bertanding di ajang beregu sebelum nantinya mereka tampil di event besar seperti Thomas Cup, Uber Cup, dan Sudirman Cup,” Hendrawan, menjelaskan.

Hal senada diutarakan pemain ganda PB Djarum, Jane Maira Faiza, yang saat ini memperkuat PB Djarum U-17 putri. "Kalau main individu, kita tanggung jawab sendiri. Tetapi kalau beregu, rasa tegangnya beda karena kita bawa nama tim. Jadi kalau ada teman yang kalah, kita harus saling support, bukan menyalahkan," kata atlet asal Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng) ini.

"Hal itu yang saya pelajari di turnamen ini. Sejauh ini, kami masih konsisten meraih kemenangan, semoga kami bisa terus mempertahankannya," demikian Jane.

Polytron Superliga Junior 2025 berlangsung pada Senin (15/9) hingga Minggu (21/9) di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jateng. Kejuaraan beregu ini diikuti oleh para pemain putra dan putri yang bertanding di empat kategori, yaitu U13, U15, U17, dan U19 Putra. Selain tuan rumah Indonesia, tujuh wakil lainnya datang dari Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Taiwan, Polandia, dan Amerika Serikat.

Sebanyak 86 tim yang terdiri atas 654 pemain yang datang dari delapan negara, akan bersaing memperebutkan delapan piala, yaitu Piala Liem Swie King, Piala Susi Susanti, Piala Hariyanto Arbi, Piala Yuni Kartika, Piala Tontowi Ahmad, Piala Liliyana Natsir, Piala Sigit Budiarto, serta Piala Maria Kristin Yulianti.