“Idola saya adalah ayah saya sendiri. Saya menjadikan ayah sebagai motivasi saya. Ayah kan mendapat medali perak Olimpiade. Saya ingin bisa menyamai bahkan ingin bisa lebih dari prestasi ayah,” kata Rehan yang sukses mempersembahkan emas untuk Indonesia di Asia Junior Championships 2017 bersama Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Selain mewarisi bakat sang ayah, Rehan juga mendapat warisan darah bulutangkis dari sang ibu, Sri Untari. Sri merupakan mantan pemain Pelatnas PBSI yang juga pernah menjadi juara Asia pada tahun 1992 di sektor ganda campuran, bersama Joko Mardianto.
“Dari awal Rehan usia lima tahun sudah senang bulutangkis, sudah coba pegang raket, suka ikut saya latihan. Akhirnya saya tanya, mau sekolah atau bulutangkis? pas dia jawab bulutangkis, tentu saya mendukung dan mengarahkan terus supaya dia bisa maksimal. Dunia bulutangkis itu tidak mudah. Perlu kerja keras dan keseriusan untuk menjalaninya,” kata Trikus seperti dilansir Humas PBSI.


