Tiket yang pertama berhasil diraih oleh Aisha Galuh Maheswari. Unggulan pertama tersebut melangkah ke final setelah menundukkan Siti Sarah Azzahra (Exist Jakarta) dengan kemenangan dua game langsung 21-15 dan 21-15.
“Dari awal memang sudah ditanamkan untuk raih kemenangan. Tidak ada kendala juga dilapangan, mainnya juga lepas aja, tidak ada pikiran macam-macam dan sudah enak juga mainnya. Tadi lawan cukup bahaya Bola depan net nya,” ujar Galuh mengomentari pertandingannya.
Selang hampir 20 menit, Aisyah Sativa Fatetani berhasil menyusul langkah Aisha ke final, usai mengalahkan Made Dinda Windiasari (SKO Ragunan) juga dengan dua game langsung 21-14 dan 21-13.
“Game pertama sudah masuk cara mainnya karena lawan belum in juga mainnya. Game kedua, karena kalah angin jadi harus sesuaikan dulu beberapa poin, baru permainan kembali normal. Kuncinya sih sabar dan pikirannya dijaga. Lawan tadi tidak ada bahaya hanya tahan dilapangan saja,” ungkap Aisyah.
Selama merka bermukim bersama di PB Djarum, belum pernah satu kalipun berjumpa dipertandingan. Namun seringnya latihan bersama, membuat mereka sudah mengetahui kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
“Dulu sebelum masuk ke Djarum kami pernah ketemu di pertandingan, tetapi selama satu klub kami belum pernah ketemu. Untuk besok tidak ada persiapan khusus, main bisa saja tanpa beban,” kata Galuh.
“Persiapan sudah matang hanya saja pikiran dipertandingan final lebih dijaga saja. Inginnya sih saya bisa juara, tetapi pasrah saja lihat hasil besok. Yang pasti harus optimis,” jelas Aisyah.


