Sebelumnya, hasil serupa pernah ia peroleh di ajang Djarum Sirnas Jawa Tengah Open 2015, yang kala itu berlangsung di Magelang, dan ketika dirinya masih bermukim di Pelatnas PBSI Cipayung.
“Pastinya senang banget bisa juara di sini, karena persaingannya pun bisa dilihat tidak mudah. Ini menjadi ajang pembuktian saja bagi saya pribadi kalau saya masih bisa bersaing,” ungkap Krishna.
“Pada game pertama saya masih bermain hati-hati, dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Terus saya berusaha mencoba untuk enakin mainnya dan jangan banyak melakukan kesalahan sendiri. Terus di game kedua saya ngejalanin strategi yang sama. Main sabar dan jangan terlalu buru-buru,” kata Krishna menceritakan kunci kemenangannya di final tadi.
Diakui Krishna, jika kunci keberhasilannya di turnamen pertamanya tahun ini adalah buah dari kerja kerasnya latihan setelah dirinya dipulangkan ke klub oleh Pelatnas akhir tahun 2017 lalu.
“Kunci keberhasilan kali ini mungkin dari persiapan saya yang cukup matang. Kalau masalah teknik, saya rasa semua yang bermain di kategori dewasa sudah hampir merata, tinggal siapa saja yang lebih siap di lapangan,” Ujarnya.
Usai bersaing di Djarum Sirnas seri pertama tahun ini, Krishna akan langsung terbang ke Vietnam untuk bersaing di ajang Vietnam International Challenge 2018. Diakuinya jika di turnamen yang bakal berlangsung 20 hingga 25 Maret itu dirinya hanya ingin menargetkan bermain maksimal di setiap laga.


