(Djarum Sirnas Premier Jateng 2018) Tumbangkan Setyaldi, Rizqy Jajaki Partai Puncak

Mukhammad Rizqy Ramadhani
Mukhammad Rizqy Ramadhani (PB Victory Bogor).
Sirkuit Nasional ‐ Created by AH

Setelah unggulan pertama ganda campuran, Lukhi Apri Nugroho/Ririn Amalia (Berkat AbadiBanjarmasin/Djarum Kudus), yang terhenti di semifinal sore tadi, Jumat (16/3), kali ini giliran dua unggulan tunggal putra yang harus memupuskan harapannya bisa juara di seri pertama Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Premier Li-Ning Jawa Tengah Open 2018.

Berlangsung di GOR Satria, Purwokerto, secara tak disangka, pebulutangkis non unggulan andalan Victory Bogor, Mukhammad Rizqy Ramadhani, mampu meumbangkan unggulan empat dari Pertamina Fastron, Setyaldi Putra Wibowo.

Dalam waktu 46 menit, Rizqy akhirnya keluar sebagai pememang sekaligus memastikan satu tiket final usai unggul 21-19 dan 21-13. Diakui pemain kelahiran Samarinda, 11 Januari 1998 itu jika kunci kemenangannya dipertandingan tadi, dirinya berhasil menerapkan pola yang sudah dipersiapkan sebelum memulai pertandingan.

Ini merupakan pertemuan kedua kalinya saya dengan Setyaldi. Saya sudah sedikit mempelajari tipe permainan dia dipertemuan pertama waktu itu, dan dipertandingan tadi saya bisa mengantisipasi bola-bola panjang dia, dan harus sabar untuk bisa menyerang balik. Intinya tadi sabar dulu saja sebelum ada kesempatan menyerang,” beber runner-up Singapura Junior Internasional Series 2016 itu.

Rizqy pun tak menyangka dirinya bisa tembus ke partai puncak Djarum Sirnas untuk pertama kalinya. Padahal, klub maupun pelatihnya hanya menargetkan dia untuk bisa tembus babak delapan besar.

Gak nyangka bisa masuk final karena sebelumnya saya ditargetkan hanya masuk delapan besar. Sebenarnya persiapannya biasa saja sebelum bertanding disisini, tetapi dari pola pikir saja yang rasanya beda dari pertandingan-pertandingan sebelumnya. Kali ini saya merasa lebih enjoy tanpa beban,” jelasnya.

Di laga final besok, Sabtu (17/3), Rizqy akan berjumpa andalan Jaya Raya Jakarta, Krishna Adi Nugraha yang memastikan diri ke final usai lawan yang dihadapinya dari Djarum Kudus, Wisnu Yuli Prasetyo, menyerah pada saat kedudukan 21-18 dan 16-5 untuk keunggulan Krishna.

Lawan Krishna sebenarnya saya lebih percaya diri dibanding Wisnu. Yang pasti strateginya untuk besok saya main seperti tadi dulu saja. Melihat peluang sih 50:50, tetapi saya inginnya juara karena belum pernah,” pungkasnya.