Ia meraup gelar keempatnya tahun ini di Djarum Sinas Sulawesi Utara Open 2013 yang dihelat di Kota Manado. Gelar tersebut ia raih usai mengalahkan Senatris Agus SP 21-13, 16-21, dan 21-11 di final, Sabtu, (22/6).

Sebelumnya, ia memberikan kejutan di Djarum Indonesia Open Super Series Premier (DIOSSP) 2013 dengan menaklukkan unggulan asal Jepang, Kenichi Tago di ronde pertama. Sayangnya, ia harus takluk dari Marc Zwiebler di perdelapan final. Rupanya, DIOSSP 2013 ini menjadi pengalaman paling berkesan baginya.

"Sebenernya kemarin itu pengen banget masuk semifinal. Udah seneng menang dari Tago tapi kecewa karena akhirnya saya kalah sama Zwiebler. Ternyata Zwiebler emang lagi bagus, dia bisa jadi finalis," ungkapnya.

Kecintaannya pada bulutangkis dimulai sejak masih belia. Anak dari pasangan M. Yunus dan Siti Dohiyah ini tertarik saat melihat ayahnya bermain untuk kejuaraan antar Rukun Tetangga (RT).

"Dari situ saya mau ikut terus tiap ayah latihan sampe akhirnya masuk ke klub," ungkapnya.

Perjalanannya menjadi seorang bintang memang tidak terlepas dari dukungan orang tua. Demi sang buah hati tersayang, kedua orang tuanya rela berkorban.

"Mereka sampe pinjem duit dan jual tanah. Gak pernah itung-itungan demi saya," ujarnya.

Ia pun tak ingin seperti kacang lupa pada kulitnya. Prioritasnya saat ini adalah menyenangkan kedua orang tuanya dan membalas jasa mereka selama ini.

"Ayah saya pengen banget punya mobil jeep. Alhamdulillah, saya bisa beliin dia mobil dengan uang hasil jerih payah sendiri," sahutnya.

Sadar akan profesinya sebagai atlet yang ada batasnya, pria kelahiran Jakarta, 7 Juli 1986 ini mengaku sudah mempersiapkan investasi untuk masa depan. Jika nanti pensiun sebagai atlet, ia pun tak ingin kehidupannya jauh dari bulutangkis.

"Saya ingin bikin kontrakan sama ngelatih. Dari sekarang sudah nabung tanah," pungkasnya sambil tersenyum.