Pelatih Febe, Agus Dwi Santosa mengatakan, sebenarnya Febe sudah mengeluh sakit di paha kanan bagian depan sejak pertandingan melawan Yip Pui Yin di babak kedua, Kamis (4/6). Tapi, Febe merasa masih sanggup dan ingin terus berjuang hingga titik darah penghabisan.
“Kontraksinya sudah dari kemarin. Tapi karena pertandingannya tidak begitu ketat, jadi dia tak begitu merasakan. Tapi tadi, ada satu-dua gerakan yang membuatnya lebih merasakan sakit di pahanya,” terang Agus.
Praktis, kekalahan itu membuat Febe meneteskan air mata usai pertandingan. Dia pun harus ditatih ke area lounge oleh sang pelatih. “Iya, dia menangis. Sedihnya karena tadi saat poin 20-19 dia harusnya bisa ambil dan menang,” kata Agus yang mewakili Febe bertemu awak media.
Menurut Agus, jika kondisi Febe normal, dengan dukungn penonton yang luar biasa, harusnya Febe bisa menang dan melangkah ke babak semifinal. Apalagi motivasi bertandingnya kini tengah on fire. Febe berniat untuk mencari poin agar bisa tampil di Olimpiade.
“Sejauh ini dia ada perbaikan dari segi mental dan lebih tanggung jawab pada permainannya. Kita lihat cederanya satu-dua hari ini, nanti kami juga akan cek ke dokter,” jelas Agus.
Setelah gagal di BIO 2015, Agus sudah menjadwalkan Febe untuk tampil di turnamen US open dan Canada Open. Lalu, dia akan istirahat dua pekan sebelum tampil di Taiwan Open dan akan berkonsentrasi penuh menuju kejuaraan dunia.
Di sisi lain, Yui Hashimoto mengatakan kekalahannya di set pertama karena dia masih harus beradaptasi dengan angin di lapangan. Hal itu membuatnya jadi sering melakukan kesalahan sendiri.
Namun, di set kedua dan ketiga dia mulai disiplin dan mengikuti semua arahan yang diberikan pelatihnya. “Semua berkat pelatih. Saya coba fokus dan mendengarkan strategi yang diberikan pelatih,” pungkasnya.



