"Dukungan dari penonton Istora luar biasa. Suaranya menggema dan membuat kami makin semangat, apalagi saat tertinggal pada gim kedua. Tentunya itu sangat membantu kami dan tentu itu juga berdampak pada lawan," kata Fajar dikutip dari Antara.
Sejak awal laga, pertandingan berjalan ketat dengan reli dan adu drive yang memicu keriuhan di tribun Istora. Fajar/Rian membuka keunggulan pada gim pertama setelah memanfaatkan challenge atas pukulan lawan yang keluar.
Mereka menjaga dominasi hingga interval 11-8, sebelum Huang/Liu menyamakan skor menjadi 19-19.
Sorakan pendukung makin menggema saat Fajar/Rian berhasil mengunci gim pertama dengan skor 21-19 melalui permainan cepat di depan net dan ketepatan pukulan. "Memang pasangan muda itu bermain baik dan mereka menggebu-gebu. Kami terus berusaha untuk bisa tenang. Bersyukur pada hari ini bisa menang dan tanpa cedera," kata Rian.
Di awal gim berikutnya, Fajar/Rian tertinggal 0-2, tetapi kembali bangkit dan mencetak empat poin beruntun. Pertarungan terus berlangsung sengit dengan Huang/Liu memimpin tipis 11-10 di interval.
Tensi pertandingan meningkat ketika Fajar/Rian tertinggal 18-20. Namun di tengah tekanan, mereka mampu membalikkan keadaan menjadi 23-21. Pukulan terakhir Fajar yang gagal dikembalikan lawan langsung disambut sorakan penonton. "Kami sempat tertinggal dan tentunya kami tidak mau menyerah hingga akhirnya kami meraih kemenangan," ujar Rian.
Kemenangan ini menjaga asa tuan rumah meraih gelar juara di sektor ganda putra, setelah sejumlah wakil "Merah Putih" di sektor lainnya mengalami kekalahan.


