Pertarungan sempat ketat digame pertama. Kejar mengejar angka terus ditampilkan oleh kedua pemain tersebut. Sempat imbang dikedudukan 6-6, 13-13 dan 15-15, akhirnya mampu diakhiri oleh Febe dengan keunggulan 21-17.
“Game pertama, tadi saya bisa mengatasi angin yang cukup kencang dilapangan. Jadi bisa mengontrol arah datangnya bola, maupun bola yang saya arahkan ke lawan mampu saya ukur,” ungkap Febe.
Febe mampu tampil meyakinkan di game kedua. Atlet yang tahun lalu masih bermukim di Pelatnas PBSI Cipayung itu, mampu terus mengungguli angka yang cukup jauh dari lawannya hingga interval game kedua tersebut dengan kedudukan 11-2, sebelum akhirnya mampu diakhiri Febe dengan kemenangan angka telak 21-4.
“Game kedua justru lawan yang tidak bisa mengatasi arah angin, sehingga sering sekali bola yang ia arahkan kepada saya keluar lapangan,” tambah Febe.
Memastikan tiket perempat final, bagi atlet kelahiran Boyolali, Jawa Tengah, 30 September 1989 itu, bukan menjadi target sebelumnya di turnamen berhadiah total Rp 10 Miliar ini.
Selain itu, Febe pun mengakui jika dirinya akan siap menghadapai lawan siapapun di pertandingan selanjutnya.
“Di turnamen ini saya hanya menargetkan ingin menjadi yang paling kuat bertahan di sektor tunggal putri Indonesia. Hal tersebut tentunya suatu yang positive karena bisa menambah motivasi bagi saya sendiri. Dan menghadapi pertandingan berikutnya saya siap untuk menampilkan permainan terbaik saya,” pungkas Febe.
Pada perempat final besok, Jumat (5/6), Febe masih menunggu pemenang antara Yui Hashimoto (Jepang) yang siang nanti akan berhadapan dengan Minatsu Mitani (Jepang).
Sedangkan Indonesia sendiri masih berpeluang meloloskan satu wakilnya ke perempat final di nomor tunggal putri, lewat Lindaweni Fanetri, yang di babak kedua siang nanti, akan menghadapi Tai Tzu Ying (Taiwan).



