Jangankan juara, bisa tembus semifinal, melaju ke final, hingga akhirnya bisa juara pun baru kali pertamanya bagi mereka di turnamen yang selalu berlangsung setiap tahunnya di Istora Senayan Jakarta ini.
Tak henti-hentinya, juara empat kali Superseries sepanjang tahun 2016 ini pun memberikan terimakasih bagi para pendukungnya di Istora yang dirasa memberikan andil besar hingga mereka bisa sukses di turnamen berhadiah total US$ 900.000 ini.
“Terimakasih Indonesia,” seperti yang di katakan Misaki usai laga dengan logat yang cukup jelas di depan ribuan penonton yang memadati Istora.
Namun di samping rasa terimakasihnya pada publik Istora, di sisi lain Misaki/Ayaka pun ternyata cukup menyesalkan kegagalan yang di alami pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishida Maheswari yang di turnamen ini harus tersingkir terlebih dahulu di babak pertama usai kalah dari pasangan Malaysia, Vivian Kah Mun Hoo/Khe Wei Woon.
Padahal, diakui Misaki/Ayaka jika dirinya selalu menantikan bisa bertanding melawan Greysia/Nitya. “Greysia/Nitya merupakan pasangan yang hebat. Namun sayang mereka gagal di sini, padahal kami selalu menantikan bisa bertanding melawan mereka. Jika melawan Greysia/Nitya kami selalu tidak tahu bakal siapa yang menang atau yang kalah,” ujar Ayaka saat menjawab pertanyaan dari awak media yang meminta komentarnya tentang Greysia/Nitya.



