Ko Sung Hyun/Kim Ha Na harus mengakui keunggulaan Xu Xhen/Ma Jin setelah mengarungi permainan tiga game dengan skor 21-15, 16-21, dan 21-13 dalam waktu 58 menit.
"Dari awal pertandingan lawan memang sulit untuk dikalahkan, dan disayangkan karena akhirnya kami kalah," kata Sung Hyun.
Senada, Him Ka Na juga mengaku jika dirinya merasa kurang percaya diri. Meski saat di pertemuan mereka terakhir di Singapura Open, mereka berhasil mengalahkan pasangan nomor dua dunia ini.
"Saya kurang percaya diri ketika main di depan sehingga lawan kami serangannya masuk. Dan ada beberapa bagian saat rotasi ada spot yang kosong. Tetapi pasangan saya bisa memberikan semangat kepada saya," kata Kim Ha Na.
"Kondisi di sini dengan di Singapura berbeda. Tapi kami juga kecewa karena akhirnya kami kalah. Kami akan perbaiki kekurangan kami nanti," tambahnya.
Di waktu yang tersisa dua bulan menuju Olimpiade, mereka mengatakan agar segera berbenah untuk menutupi kekurangan di Indonesia Open. Terlebih setelah ini, mereka tidak akan turun di Australia Open.
"Ini akan menjadi event terakhir kami tahun ini sebelum turun di Olimpiade. Hari ini kami bisa sampai final menjadi satu motivasi dan pembelajaran kira-kira dari yang kurang untuk bisa segera dibenahi. Sehingga di Olimpiade bisa lebih baik lagi," ujar Sung Hyun.
Kim Ha Na menambahkan meski pasangan nomor satu dunia Zhang Nan/Zhao Yunlei dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kalah di babak semifinal dan babak kedua, namun keduanya tetap menganggap dua pasangan nomor satu dunia itu sebagai lawan terberat di Olimpiade nanti.
"Saya pribadi inginkan emas. Tapi yang paling penting adalah bermain satu game satu game suaya fokus, karena bagaimana pun hasil akhirlah yang menentukan," kata Kim Ha Na.
"Owi/Butet dan Zhang Nan/Zhao Yunlei tetap masih menjadi yang terkuat untuk saya," pungkas dia.



