"Pertandingan yang sangat menegangkan untuk saya, jujur sangat tegang," ungkap Apri melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
"Tapi ada momen diskusi dengan Fadia dan pelatih akhirnya bisa keluar dari rasa dan tekanan itu," tambahnya.
Ketegangan yang dirasakan di laga ketat ini, Apri mengakui, disebabkan keinginannya yang sangat besar untuk merebut kemenangan. Namun, rasa tegang itu kerap kali berujung pada kontrol permainan yang cenderung mengendur. Sementara, Hsu/Lin mampu meladeni perlawanan Apri/Fadia hingga pertarungan sengit tercipta hingga pengujung laga. "Lawan bermain cukup bagus. Serangannya kuat, pertahanannya alot, jadi saya tertekan sendiri," katanya.
Di babak 16 besar, Apri/Fadia akan berhadapan dengan unggulan kelima Pearly Tan/Thinaah Muralitharan. Antara melaporkan, laga melawan ganda putri Malaysia itu diprediksi berjalan ketat, mengingat kedua pasangan sudah beberapa kali bertemu dan sudah pernah mengalahkan satu sama lain di berbagai turnamen sebelumnya.
Apri/Fadia tidak diuntungkan dari rekor pertemuan. Mereka mengantongi tiga kemenangan dari tujuh pertandingan melawan pasangan negeri jiran tersebut. Pertemuan terakhir terjadi pada Olimpiade Paris 2024. Kala itu, duo "Merah Putih" kalah dengan skor 18-21, 9-21.
"Senang bisa ke babak 16 besar tapi kami mau fokus lagi untuk besok. Evaluasi dengan pelatih untuk memperbaiki permainan hari ini," kata Fadia.


