Gregoria bukan tampil tanpa perlawanan, beberapa kali pebulutangkis asuhan PB Mutiara Cardinal Bandung ini terlihat cukup merepotkan permainan Okuhara. Bahkan, Gregoria sempat unggul 6-1 di awal game kedua sebelum akhirnya tersusul dan kalah konsisten dari pebulutangkis unggulan dua tersebut.
“Tipe main Okuhraha kan reli, tapi saat mengejar, dia langsung mengubah pola main jadi banyak defense. Saya kurang sabar, padahal banyak kesempatan untuk olah bola, tapi di finishing nya kurang,” kata Gregoria Mariska Tunjung usai pertandingan.
Pertandingan di babak pertama All England 2019 BWF World Tour Super 1000 ini menjadi kekalahan ketiga bagi Gregoria atas Okuhara. Pada pertemuan terakhir keduanya di ajang China Open 2018 BWF World Tour Super 1000, September lalu, Gregoria kalah 15-21, 21-19 dan 12-21.
“Kalau soal permainan tadi, saya lumayan puas. Tapi ya sebetulnya tidak terlalu puas banget, karena di dua pertandingan sebelumnya saya bisa ambil satu game, saya maunya kali ini lebih lagi. Karena sudah pernah ketemu, seharusnya saya bisa lebih tahu permainan lawan,” jelasnya.
Meski harus tersingkir dari kejuaraan yang memperebutkan total hadiah satu juta Dollar AS ini, Gregoria mengaku bisa tampil tanpa beban. “Tidak ada beban karena ini All England pertama, suasana pertandingannya sama saja kok. Soal cedera sudah tidak terlalu terasa. Saya sendiri sudah ada evaluasi dengan hasil di beberapa turnamen, saya maunya stabil step by step saja, tidak apa-apa dari turnamen level Super 300 dulu,” ungkapnya.
Dengan hasil ini, sektor tunggal putri Indonesia di kejuaraan All England 2019 BWF World Tour Super 1000 ini tinggal menyisakan Fitriani. Fitri juga akan bertanding hari ini melawan wakil Tiongkok, He Bingjiao.