"Tidak ada masalah dengan kondisi fisik kami. Tadi mencoba bermain masuk dulu tapi dari awal turnamen kami bermain di bawah standar. Kami tidak menemukan performa yang baik," papar Fajar kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai pertandingan berdurasi 30 menit tersebut.
Fajar/Rian memulai BAC 2025 dengan mengalahkan pasangan tuan rumah Zeng Xie Hao Nan/Wei Han melalui dua gim 21-19, 21-15. Mereka bersaing sengit untuk kembali meraih kemenangan dua gim dengan skor akhir 21-19, 23-21, saat berhadapan dengan wakil Thailand, Chaloempon Charoenkitamorn/Worrapol Thongsa-nga.
Laga perempat final antara Fajar/Rian dan Aaron/Soh juga tercatat sebagai pertemuan kesepuluh mereka. Sebelum memasuki arena pertandingan, pasangan negeri jiran unggul dengan lima kemenangan atas Fajar/Rian. Kedua pasangan sudah sering bersua. Namun, pembeda laga kali ini adalah mantan pelatih ganda putra pelatnas Indonesia, Herry Iman Pierngadi, yang kini duduk di kursi pelatih di belakang Aaron/Soh.
"Hasil yang di luar ekspektasi kami. Tadi banyak sekali melakukan kesalahan sendiri. Perlu evaluasi lagi," tanggap Rian.
"Mungkin ada keuntungan bila ganda Malaysia bertemu ganda Indonesia dengan adanya Koh Herry di sana, karena beliau sudah tahu kelebihan dan kelemahan masing-masing. Tapi tinggal bagaimana kami mengantisipasi saat praktiknya di lapangan," pungkasnya.


