Hal tersebut diungkapkan oleh pelatih ganda campuran pelatnas bulu tangkis Indonesia Rionny Mainaky pada Minggu (13/4). Sejumlah pekerjaan rumah menanti Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah, serta Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti, sepulang dari Ningbo.
"Saya rasa masih ada kekurangan yang harus diperbaiki, salah satunya bagaimana bermain lebih tenang dan lebih bisa keluar dari tekanan lawan," kata Rionny kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Dejan/Fadia menjadi ganda campuran Indonesia yang tersisih. Mereka juga harus angkat koper lebih awal dalam dua turnamen berturut-turut, setelah Swiss Open 2025 pada pertengahan Maret lalu, kini Dejan/Fadia tersingkir di babak pertama BAC 2025. Pasangan anyar pelatnas itu harus mengakui keunggulan pasangan tuan rumah Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping dengan skor 11-2, 16-21.
Sementara, Amri/Nita tersingkir di babak 16 besar setelah gagal menghentikan unggulan kelima Tang Chun Man/Tse Ying Suet. Mereka kalah dari pasangan berpengalaman asal Hong Kong itu melalui dua gim langsung 15-21, 14-21 dalam tempo 35 menit.
Lalu perjuangan Rinov/Pitha, pasangan pelatnas yang sempat dipecah sebelum tur Eropa, terhenti di perempat final. Mereka gagal melangkah lebih jauh pada BAC 2025 setelah kalah dua gim langsung 4-21, 15-21 dari pasangan China, Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin.
Lantas bagi Jafar/Felisha, meski sukses meraih keping perunggu BAC 2025 dalam debut mereka di BAC, tak sedikit pula kekurangan yang perlu diperbaiki setibanya di Tanah Air. "Saya lihat dari latihan Jafar/Felisha memang rajin, disiplin, dan setiap hari terus mempelajari permainan-permainan lawan. Menurut saya dengan kualitasnya sekarang, Jafar/Felisha sudah siap main di level atas. Tenaga harus ditambah dan keyakinan harus lebih dikuatkan lagi," kata Rionny.
"Di luar itu, mereka sangat baik dalam menghadapi rasa gugup di debut ini. Mereka tahu caranya walau selalu saya pesankan dari awal untuk bisa menguasai keadaan itu, dari servis awal, menyerang, dan diserang, harus bisa tenang dan kontrol. Mindset selalu ditanamkan bahwa kalian bisa," pungkasnya.


