"Tetap ada persiapan walaupun terpotong Kejurnas. Jadi kita banyak bagi waktu, di mana kadang aku main (membela klub di Kejurnas) sementara Dejan nggak (membela klub), jadi Dejan yang full latihan. Aku juga kadang habis main, sorenya lanjut latihan," kata Gloria, dikutip dari Antara, Jumat (6/12).

"Jadi, diusahakan kita nggak ada missed sama sekali program latihan yang biasanya dua kali, ini tetap harus dijalani, karena kita harus tetap maintain kepotong sama Kejurnas ini juga. Dan Kejurnas ini juga memang tanggung jawab kami sebagai atlet dari klub kami," tambah pemain berpostur tubuh tinggi jangkung ini.

Adapun Dejan/Gloria yang menjadi satu-satunya wakil Indonesia untuk sektor ganda campuran pada WTF 2024 mengaku masih tidak menyangka bisa lolos ke Hangzhou bersama tujuh pasangan kuat dunia lainnya. "Sebelumnya memang saya juga tidak pernah tahu World Tour Finals, dan memang tidak tahu apa, bagaimana step-step-nya untuk main di World Tour Finals. Dan akhirnya malah saya tahu setelah Olimpiade (langkah menuju WTF)," ungkap Dejan.

"Jadi, memang sebelumnya tidak direncanakan, tapi kita enjoy saja mengikuti pertandingan dan Alhamdulillah kita bisa qualified World Tour Finals," tambah atlet asal Garut ini.

Ganda campuran peringkat ke-13 dunia itu mengaku bersyukur dan menantikan persaingan pada turnamen akhir tahun tersebut. Terlebih, ini juga menandai debut mereka di BWF World Tour Finals.

Bicara mengenai target, Dejan/Gloria mengatakan masih ingin fokus ke setiap pertandingan yang sudah menanti mereka di depan mata. "Targetnya kita belum obrolin banget karena kemarin benar-benar langsung (turun ke) Kejurnas, benar-benar langsung latihan. Jadi obrolan serius untuk ke target belum ke arah sana tapi tetap kita do the best, step by step, jadi lewatin dulu (fase grup), amankan dulu. Target pertama kita itu dulu saja," kata Gloria.