Vita Marissa, pelatih yang mendampingi pasangan yang diberangkatkan oleh PB Djarum ini berpendapat, kedua pemain bermain kurang lepas, khususnya Gloria. "Memang melawan pasangan China harus sempurna, tidak hanya dari faktor teknis maupun non-teknis," tuturnya kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai pertandingan berdurasi 38 menit tersebut.
"Mereka tidak bisa lepas dari tekanan sehingga mainnya ragu-ragu. Tidak yakin. Berhadapan dengan Feng/Huang harus berani dan nekat, itu yang harus mereka perbaiki ke depan," Vita, menambahkan.
Sementara bagi Rehan, Vita berpendapat, masih terlalu menggebu-gebu sehingga yang berimbas pada kontrol permainan dan berujung pada kesalahan sendiri. "Tapi di pertandingan ini sudah mulai membaik faktor non-teknisnya itu," katanya.
Secara umum Vita menilai, masih banyak hal yang perlu ditingkatkan oleh Rehan/Gloria, terutama ketika berhadapan dengan pasangan-pasangan yang menempati lima besar peringkat dunia. "Tidak boleh setengah-setengah," tegasnya.
Seusai turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 1000 ini, Rehan/Gloria akan bertanding pada Macau Open 2025, 29 Juli-3 Agustus. Berdasarkan hasil drawing sementara, mereka tercatat sebagai unggulan keempat dan bertemu dengan Ayush Agarwal/Shruti Mishra di babak pertama. "Saya berharap mereka bisa menembus babak final, tapi tidak mudah karena sekarang lawan-lawannya sudah tahu pola permainannya," ujar Vita.
"Awal dulu kita lihat bagus, tapi mempertahankan pasti lebih sulit," demikian Vita.


