Dalam pertandingan yang berlangsung di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, China, Anthony bertarung selama 63 menit dan harus mengakui keunggulan Yang dengan skor 21-9, 16-21, 14-21. "Mengucap syukur bisa bermain dengan tanpa cedera," katanya melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.

"Memang kondisi di sini cukup terasa menang dan kalah anginnya, dan itu membuat saya kurang bisa menerapkan strategi yang disiplin dan banyak mati sendiri. Itu membuat lawan lebih percaya diri," Anthony, menjelaskan.

Sekadar catatan, sebelum terbang ke China untuk mengikuti turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 1000 ini, langkah Anthony terhenti di babak 32 besar Japan Open 2025 oleh wakil tuan rumah Kodai Naraoka. Anthony mengalami kekalahan straight games 13-21, 19-21 setelah berlaga selama 53 menit.

"Dari dua turnamen ini, hasil positif yang bisa saya ambil adalah bisa merasakan lagi atmosfer pertandingan, tekanannya, tegang di dalam lapangannya. Bukan hanya tentang diri sendiri, tapi faktor eksternal seperti bagaimana menjawab strategi lawan dengan cepat, adaptasi cepat, juga ada faktor lapangan, dan shuttlecock yang berbeda, yang tidak saya dapat di latihan," Anthony, menjelaskan.

Kekalahan pada dua turnamen level tinggi ini menjadi bahan evaluasi untuk pembenahan, guna menghadapi pertandingan-pertandingan penting lainnya di masa mendatang. Ia mengakui, selepas pemulihan cedera bahu selama hampir setengah tahun, performanya kini masih jauh dari meyakinkan. "Secara keseluruhan, saya menilai perfoma saya ada di 60-70 persen,"pungkasnya.

Selain Anthony, Indonesia juga kehilangan satu wakil lainnya di tunggal putra, yaitu Alwi Farhan. Sementara, Jonatan Christie melaju ke babak kedua berkat kemenangan atas Jiang Heng Jason Teh asal Singapura.