Tiket ke babak 16 besar turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 1000 tersebut diraih Jafar/Felisha sesudah melalui laga berdurasi 69 menit yang berakhir dengan skor 18-21, 24-22, 21-15. "Bersyukur banget masih bisa menang hari ini," tutur Felisha melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
"Tadi sudah di ujung sekali kami tertinggal 17-20 di gim kedua setelah kalah di gim pertama, tapi Tuhan masih kasih rezeki," Felisha, menambahkan.
Secara umum pebulu tangkis berusia 19 tahun ini menilai, mereka tampil tidak sesuai dengan strategi yang direncanakan. Pasangan negeri jiran itu membuat mereka kewalahan sepanjang pertandingan. "Tapi ketika benar-benar sedang tertekan, saya mengingat di pertemuan pertama servis saya menghasilkan banyak poin. Jadi saat tadi dapat satu poin lalu berbalik servis di saya, saya berpikir fokus dari servis. Memaksa servisnya optimal," jelasnya.
"Sejak saat itu pikiran saya tetap fokus bagaimana caranya untuk dapat poin cepat dari servis jadi berusaha main taktis," kata Felisha.
Sekadar catatan, dalam pertemuan sebelumnya dengan pasangan suami istri ini di babak delapan besar Badminton Asia Championships 2025, Jafar/Felisha menang straight games 21-15, 21-11.
Sementara, selain lawan di seberang net, Jafar mengaku cukup kesulitan beradaptasi dengan kondisi lapangan yang berangin. "Cukup susah hari ini terutama di gim kedua karena bola atas saya banyak nyangkut. Pengaruh angin terasa sekali jadi sentuhannya selalu tidak pas," ungkapnya.
"Ketika tertinggal (dalam perolehan poin), kami nekat saja. Mau main aman juga sama saja kalau hilang satu poin berarti kalah," Jafar, menegaskan.
Di babak kedua, Kamis (24/7), ganda campuran berperingkat ke-14 dunia ini akan bertemu dengan pemenang pertandingan antara Mads Vestergaard/Christine Busch asal Denmark dan Callum Hemming/Estelle van Leeuwen (Inggris). "Untuk besok, kami harus lebih siap, lebih fokus, dan mengurangi mati sendiri yang masih banyak sekali. Itu PR (pekerjaan rumah) kami," pungkasnya.


