"Hari ini pertandingan berjalan ramai, tapi kayak dari kami tidak puas dengan permainan kami karena kami banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu. Tetapi apapun itu, kami tetap bersyukur dengan hasil ini dan akan kami jadikan pelajaran buat ke depannya," jelas Fajar melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
Sementara, Fikri menyatakan, di gim pertama, mereka tertinggal dalam perolehan poin hampir sepanjang laga dan akhirnya kalah setelah gagal keluar dari tekanan lawan. Mereka mengakui, dominasi pasangan Negeri Sakura itu, khususnya Kobayashi yang tampil luar biasa. Pergerakan cepat dan akurasi pengembalian bola Kobayashi membuat mereka sering terlambat dalam merespons, sehingga terpaksa banyak mengangkat bola.
Situasi itu justru memperbesar peluang lawan untuk menyerang. Dalam kondisi tersebut, Fajar/Fikri kerap melakukan kesalahan sendiri yang semakin memperlebar jarak skor dan membuat mereka kehilangan gim pembuka. "Sebenarnya kita sudah bisa keluar dari tekanan tadi, tapi di beberapa bola mudah kita malah melakukan kesalahan sendiri," ungkap Fikri.
Adapun Fajar mengakui keunggulan Hoki/Kobayashi yang tampil lebih cepat dan solid, terutama di gim pembuka yang menjadi kunci kemenangan mereka. Duo Jepang itu dinilainya bermain sangat rapi dan minim kesalahan, sehingga sulit untuk menembus pertahanan mereka. "Apalagi tadi hampir tidak ada bola reli banyak beradu bola drive terus, bola cepat, istilahnya. Jadi fokusnya harus benar-benar bisa dijaga," ujarnya.
Menyikapi hasil ini, Fajar menyatakan akan mengevaluasi penampilan mereka, khususnya dalam hal fokus dan konsistensi, sebagai bekal menghadapi turnamen selanjutnya.


