Chen, peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, mengalami cedera engkel di babak empat besar saat berhadapan dengan pemain satu dunia, An Se Young. Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) melalui lamannya menyoroti penampilan sang juara bertahan asal Korea Selatan tersebut yang tak seperti biasanya. Chen mampu menembus pertahanannya yang kokoh. Bahkan ketika Chen terkilir di awal gim kedua, An gagal membalikkan keadaan. Chen dapat menjaga keunggulan dan mengunci kemenangan straight games 21-15, 21-17.
Keesokan harinya, di final, pergerakan Chen tampak terhambat. Yamaguchi memanfaatkannya dengan baik dan menang dua gim langsung 21-9, 21-13, dalam final perdananya pada musim kompetisi tahun ini. Pebulu tangkis negeri sakura berusia 28 tahun itu menambah gelar juara dunia yang didapatnya pada 2021 dan 2022, sekaligus menyamai prestasi Carolina Marín dari Spanyol, peraih tiga gelar juara dunia pada edisi 2014, 2015, dan 2018.
"Saya rasa ada saat-saat dia (Chen) tidak bisa bereaksi, jadi saya bermain sedikit lebih agresif," kata Yamaguchi, dikutip dari South China Morning Post, Senin (1/8).
Di final Kejuaraan Dunia 2022 yang berlangsung di Tokyo, Jepang, Chen kalah rubber game 12-21, 21-10, 14-21 dalam tempo 68 menit itu. Ia harus kembali mengakui keunggulan Yamaguchi di final edisi ke-29 di Paris, Minggu (31/8). "Sejak tadi malam saya menjalani perawatan," kata Chen.
"Sebelum naik ke panggung tadi (untuk menerima medali), saya sudah minum delapan painkillers (obat penghilang rasa sakit)," ungkapnya.
Chen meraih medali Kejuaraan Dunia untuk kali pertama pada 2017 di Skotlandia, setelah kalah di babak empat besar dari Pusarla Venkata Sindhu asal India. Ia kembali gagal menunddukkan Sindhu dan mengulangi prestasi serupa pada Kejuaraan Dunia 2019 di Swiss. Keping perak ketiga didapatnya di Denmark pada edisi 2023, sesudah mengalami kekalahan di semifinal dari An.


