Herry, melalui laman berita New Straits Times pada Minggu (18/5), menyebut dirinya hanya bertugas sebagai pembimbing bagi para pebulu tangkis negeri jiran tersebut, termasuk Aaron/Soh yang kini berperingkat ke-5 dunia. "Aaron dan Wooi Yik adalah pemain yang matang. Mereka selalu memiliki motivasi tinggi untuk menjadi juara," kata Herry.
"Saya hanya 'alat' untuk membantu mereka mencapai tujuan mereka. Saya selalu konsisten dalam memberikan saran dan menekankan pentingnya menjalankan strategi yang telah direncanakan untuk setiap pertandingan," Herry, menambahkan.
Aaron/Soh bersama ganda putri Pearly Tan/Thinaah Muralitharan mengukir sejarah bagi Malaysia pada Minggu (18/5) di Nimibutr Stadium, Bangkok, tempat berlangsungnya Thailand Open 2025. Pearly/Thinaah menjadi ganda putri Malaysia pertama yang menjuarai Thailand Open, sejak turnamen bulu tangkis ini dimulai pada 41 tahun lalu.
Adapun, Aaron/Soh memboyong satu lagi gelar juara dari negeri "Gajah Putih" itu setelah menang tiga gim 20-22, 21-17, 21-12 atas William Kryger Boe/Christian Faust Kjær. Malay Mail mencatat, kemenangan Aaron/Soh sekaligus mengakhiri paceklik gelar juara bagi Malaysia dalam 16 tahun. Kali terakhir ganda putra Malaysia menjuarai Thailand Open melalui Chan Peng Soon/Lim Khim Wah pada 2009. "Saya berharap kemenangan ini akan menjadi awal dari lebih banyak gelar bagi mereka," tanggap Herry atas prestasi anak-anak didiknya iitu.
Pekan ini, Aaron/Soh dijadwalkan berlaga pada Malaysia Masters yang pada tahun ini memasuki edisi ke-16. Hasil drawing sementara yang dimuat di laman BWF, Aaron/Chia menempati unggulan keempat dan dijadwalkan bertanding melawan pasangan Taiwan, Chiu Hsiang Chieh/Wang Chi-Lin.
Herry pun menaruh harapan besar, dua gelar juara yang diraih dapat membantu membangun momentum positif saat Aaron/Soh bertanding di Axiata Arena. "Tentu saja, kemenangan ini akan menjadi dorongan bagi mereka untuk menuju Malaysia Masters. Setiap pemain bermimpi menang di kandang sendiri," tutur pelatih berusia 62 tahun tersebut.
Selain Aaron/Soh, Malaysia juga memiliki tujuh pasangan lainnya di babak utama, termasuk pasangan peringkat ke-2 dunia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin. Para ganda putra negeri jiran ini berupaya mengakhiri paceklik gelar juara Malaysia Masters, setelah kali terakhir diraih Goh V Shem/Lim Khim Wah pada 2013.


