"Pertama mau mengucapkan syukur atas kemenangan di babak 16 ini. Gim pertama tadi, saya kurang tenang di akhir poin karena mungkin adrenalin di poin 20-19 saya buru-buru pengin game aja. Dan itu yang bikin saya kurang tenang," ungkap Reza kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai laga berdurasi 69 menit tersebut.
Gim kedua menyajikan pertarungan yang tak kalah sengit dibanding gim pembuka. Sedari awal hingga akhir, kedua pasangan saling berkejaran poin dalam tempo tinggi. Sabar/Reza sempat memiliki dua game point, tetapi harus berjuang keras dengan menggencarkan rangkaian smes untuk menembus pertahanan solid Hoki/Kobayashi. Upaya mereka berujung kemenangan 21-18, sekaligus memaksakan rubber game.
"Lawan pastinya bagus. Mereka dulu juga sempat jadi top player dan pertemuan terakhir kita juga kalah, pastinya susah mengalahkan mereka, karena mereka pengalamannya lebih banyak dari kita," tanggap Reza.
Hampir sepanjang paruh kedua gim ketiga, Sabar/Reza unggul dalam poin. Namun, keuletan Hoki/Kobayashi membuat laga kembali menegangkan saat kedudukan imbang 17-17. Di momen kritis tersebut, Sabar/Reza dapat melepaskan diri dari tekanan lawan, mengantongi tiga match point, dan memastikan satu tiket perempat final setelah memenangi gim ketiga 21-17.
Sabar berpendapat, dari segi teknis, mereka tak menemui kendala berarti dalam laga-laga yang dilalui pada turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 500 ini. Namun, ia mengakui, Hoki/Kobayashi adalah lawan tangguh yang tak mudah untuk dikalahkan.
Di perempat final, Jumat (12/9), unggulan ketujuh itu bertemu dengan lawan tangguh lainnya, yaitu Fang-Chih Lee/Fang-Jen Lee asal Taiwan. Dalam menghadapi laga ini, Sabar menyatakan, "Persiapan di perempat final, fokus untuk recovery dan lebih disiapin secara teknik dan mental. Karena head to head dengan lawan, kita kalah 1-2. Kemarin sempat menang dan mungkin besok ada tough match juga, jadi kita nggak boleh lengah sedikit pun."


