"Pemain Taiwan rata-rata tangannya kuat, jadi kalau sudah tenang untuk bola bisa mudah didapat," tuturnya kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Dalam laga 16 besar yang berlangsung di GOR Among Rogo, Kamis (20/11), Dendy mengatasi Ju-Sheng Cheng lewat dua gim langsung 21-16, 21-13. "Alhamdulillah bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera dan tanpa kendala apapun. Tadi saya bermain percaya diri, karena lawan tipenya bermain lambat," ungkapnya.
"Mungkin karena saya juga ada tipe main lambat juga, jadi strategi saya masuk. Lawan kewalahan juga dan kaki lawan juga kurang kuat," Dendy, menambahkan.
Dengan hasil tersebut, Dendy mengulangi prestasi serupa dengan mencapai perempat final IIC I 2025 satu pekan lalu. Kali ini, ia berhadapan dengan rekannya di pelatnas, Bismo Raya Oktora, yang merupakan unggulan kedelapan. "Untuk besok, secara non-teknis dari makan dan pola tidur harus dijaga. Jangan banyak main handphone karena itu mempengaruhi ke lapangan," tegasnya.
"Sementara di lapangan sendiri harus lebih percaya diri aja jangan sampe takut duluan karena nanti pola mainnya jadi tidak jalan," demikian Dendy.


