Seusai laga, kepada tim Humas dan Media PP PBSI Salsabila menyatakan, sejatinya permainan mereka sudah mulai terbangun sebelum interval gim pertama. Namun, selepas jeda, Thi/Pham mengubah pola permainan, sementara mereka gagal beradaptasi dengan cepat, sehingga permainan justru mengikuti irama lawan.
Di gim berikutnya, lanjut Salsabila, setelah mendapatkan arahan dari pelatih, mereka mengubah pola permainan dengan untuk tidak mengikuti tempo lawan lalu memaksa lawan masuk ke pola permainan mereka sendiri, dan strategi tersebut terbukti efektif. "Di gim ketiga kami sudah menemukan pola tinggal kontrol untuk jangan mati sendiri dan membaca permainan lawan," jelasnya.
"Kami banyak menyerang karena kami dapat poin dari situ dan perlahan pola mereka juga kami sudah bisa tebak," Salsabila, menambahkan.
Adelia menambahkan, lawan memiliki pengalaman lebih serta pertahanan yang solid. Serangan yang dibangun oleh ia dan Salsabila tidak mudah menghasilkan poin dalam satu kali pukulan, sehingga ke depannya mereka menilai perlu meningkatkan kualitas tekanan dan variasi serangan.
Sementara itu, menghadapi partai semifinal melawan pasangan unggulan pertama asal Taiwan, Lin Chih-Chun/Lin Wan Ching, Salsabila menyatakan bahwa persiapan sudah dilakukan dengan matang. Pelatih juga telah memberikan arahan mengenai antisipasi pola permainan lawan serta strategi yang akan diterapkan saat turun ke lapangan. "Salah satu pemainnya sudah senior, pelatih juga bilang yang penting kasih perlawanan dulu saja," pungkasnya.


