(Indonesia Masters) Sektor Ganda Campuran Terus Berbenah Diri

Ekspresi kekecewaan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (Indonesia).
Ekspresi kekecewaan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (Indonesia).
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Sepeninggal pasangan emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, sektor ganda campuran Indonesia mengalami pasang surut prestasi. Dua pasangan yang menjadi tumpuan ganda campuran Merah Putih saat ini, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja masih belum bisa meraih hasil maksimal di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500, yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, 14 hingga 19 Januari, kemarin.

Praveen/Melati yang saat ini menduduki peringkat lima dunia, secara mengejutkan harus terhenti di babak perempat final setelah kalah 19-21, 21-14 dan 18-21 dari ganda campuran Perancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue. Sedangkan Hafiz/Gloria langsung tersisih di babak pertama usai ditaklukkan pasangan nomor satu dunia asal Tiongkok, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dengan skor 14-21 dan 13-21.

Menanggapi hasil tersebut, Kepala Pelatih Ganda Campuran PBSI, Richard Mainaky mengatakan bila kendala utama yang dialami anak asuhannya itu datang dari segi non teknis. “Sementara ini evaluasinya lebih kepada masalah non teknis. Mereka belum punya percaya diri yang lebih, jadi terkadang mainnya ada rasa terbebani,” kata Richard seperti dikuti dari Badmintonindonesia.org.

“Saat ini saya lebih fokus untuk mereka lolos ke Olimpiade, apapun hasil mereka, saya akan terus evaluasi untuk lebih baik hasilnya ke depan. Fokus setelah ini ada di turnamen German Open dan All England,” sambungnya menambahkan.

Sementara itu, pasangan Tontowi Ahmad/Apriyani Rahayu yang memulai debutnya di kejuaraan Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500 ini dinilai sudah memperlihatkan penampilan yang cukup baik. Kendati harus merangkak dari fase kualifikasi dan tanpa persiapan khusus sama sekali, Tontowi/Apriyani bisa menembus babak 16 besar. Tapi sayangnya, mereka harus dihentikan pasangan Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock lewat kekalahan 9-21 dan 12-21.

“Untuk Owi/Apri belum bisa dievaluasi, latihan bareng pun belum pernah. Khusus Apri, saya lihat masih asing main pola ganda campuran. Apalagi waktu lawan pasangan Inggris (Chris Adcock/Gabrielle Adcock), kelihatan Apri masih dalam posisi adaptasi,” tuturnya.

“Tapi yang jelas ini sangat positif buat Apri, jadi tambah pede main di ganda putri karena biasa dapat tekanan dari pemain putra, jadi akan lebih kuat kalau dapat tekanan di ganda putri,” lanjutnya,

Tim ganda campuran Indonesia akan melanjutkan perjuangan dan perburuan poin mereka ke turnamen German Open 2020 BWF World Tour Super 300 dan All England 2020 BWF World Tour Super 1000, Maret mendatang. Mereka punya waktu satu bulan lebih untuk mempersiapkan diri jelang turnamen bergengsi tersebut.