Dalam pertandingan yang berlangsung di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang, Amri/Nita kalah tiga gim 21-23, 21-18, 14-21. "Koreksi bagi kami berdua adalah harus bisa lebih konsentrasi di poin-poin kritis," tanggap Amri kepada tim Humas dan Media PP PBSI, sesudah pertandingan berdurasi 61 menit tersebut.
"Sayang, kan, tadi di gim pertama sudah sempat unggul dan pegang game point juga, tapi tidak bisa memanfaatkan," ujar Amri, yang juga menyatakan merasakan sakit pada kaki kanan yang membuatnya tak dapat bergerak leluasa di gim penentu.
Sementara, secara umum Nita menilai, mereka telah berupaya berbagai cara untuk meladeni perlawanan unggulan kedelapan tersebut. Namun, lanjutnya, ia dan pasangannya gagal mengatasi tekanan pada momen kritis dan belum bisa konsisten saat berada dalam kondisi tersebut. "Kami sudah mencoba semua apa yang kami bisa, hanya di poin-poin kritis harus diperbaiki," tuturnya.
"Tadi ada servis mati, itu tidak boleh lagi. Dan rasa beraninya yang harus ditingkatkan, juga konsisten di saat reli harus benar-benar tahan fokus dan telaten buat mengarahkan bola," Nita, menambahkan.
"Secara pola permainan sebenarnya sudah masuk, tapi lawan sangat sabar dan ulet. Mereka juga tidak mudah mati sendiri dan setiap pukulannya punya kualitas yang bagus," kata Amri.
Amri/Nita menjadi ganda campuran "Merah Putih" kedua yang tersisih di babak kedua. Sebelumnya, Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja kalah dari pasangan Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet.


