(Japan Open) Menang, Hendra/Ahsan Balas Kekalahan

Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Indonesia) mengembalikan shuttlecock.
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Indonesia) mengembalikan shuttlecock. (Foto: PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Tiket semifinal Japan Open 2019 BWF World Tour Super 750 berhasil diamankan pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan lewat kemenangan 21-17, 19-21 dan 21-19 atas ganda putra Korea, Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol, pada pertandingan yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jumat (26/7). Selain lolos ke semifinal, kemenangan ini juga sekaligus membalas kekalahan yang dialami The Daddies atas Ko/Shin pada ajang Australian Open 2019 BWF World Tour Super 300, Juni lalu.

Dalam pertarungan yang berlangsung selama 58 menit ini, Hendra/Ahsan mampu meredam kekuatan dan kecepatan yang menjadi andalan Ko/Shin. Sebelum bertanding, Mohammad Ahsan sempat memprediksi kalau pertemuan kali ini tidak akan berjalan mudah.

“Pertama-tama syukur alhamdulillah kita bisa lolos ke semifinal. Pertandingan tadi tidak mudah, kita terakhir kali kalah dua game langsung dari mereka, jadi sudah terbayang akan ramai. Ko/Shin punya pola yang bagus, drive-nya bagus, pergerakan mereka cukup merepotkan kita,” kata Ahsan.

Sementara itu, Hendra Setiawan mengaku sudah memiliki gambaran pola permainan dari Ko/Shin dan bagaimana cara untuk mengantisipasinya. “Dari awal kita sudah ada gambaran cara main mereka bagaimana, mereka power-nya kencang, tekanan pukulannya kuat, gerakannya juga cepat. Di poin kritis tadi kita coba untuk fokus saja,” ungkapnya.

Lolos ke babak semifinal Japan Open 2019 BWF World Tour Super 750, The Daddies akan berhadapan dengan unggulan kedua asal Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda yang berhasil mencuri kemenangan 21-19 dan 21-18 atas ganda putra India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

Harus meladeni perlawanan wakil tuan rumah, Hendra mengaku tidak terbebani ataupun tertekan. “Kalau ketemu Kamura/Sonoda kita harus siap capek, lawan tuan rumah tidak ada tekanan, justru mereka yang harusnya tertekan,” pungkasnya.