Kim, yang berpasangan dengan Lee Seo Jin, harus mengakui keunggulan wakil Jepang sekaligus pasangan unggulan keenam, Hinata Suzuki/Nao Yamakita, dalam laga final ganda putri yang berakhir dengan skor 18-21, 23-25. Sementara bagi Suzuki/Yamakita, gelar tersebut menjadi titel juara Tur Dunia BWF pertama dalam perjalanan karier muda mereka.
Di sektor ganda putra, kemenangan Lee Jongmin/Wang Chan atas pasangan Indonesia Raymond Indra/Nikolaus Joaquin disambut meraih oleh publik tuan rumah yang memadati Wonkwang University Cultural and Sports Center, Iksan, Jeonbuk State, Korea Selatan. Kemenangan tiga gim dengan skor 16-21, 21-16, 21-6 itu mengantarkan Lee/Wang meraih gelar perdana mereka di level Super 300.
Berdasarkan catatan laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Korea Masters 2025 menjadi turnamen kedua bagi Lee/Wang setelah tampil pada Korea Open 2025, September lalu. Sementara bagi Raymond/Joaquin, ajang ini menandai pencapaian final sekaligus titel runner-up pertama mereka di level Super 300.
Di nomor tunggal putra, unggulan teratas asal Singapura, Jia Heng Jason Teh, keluar sebagai juara setelah mengalahkan wakil Jepang, Yudai Okimoto, dengan skor 21-14, 21-15. Pemain berperingkat ke-26 dunia ini mengaku sangat bersyukur dan lega dapat meraih gelar keduanya di level Super 300. "Setiap pertandingan di level ini terasa sulit, dan tantangannya semakin berat seiring berjalannya turnamen, terutama di final. Saya merasa telah banyak belajar untuk menghadapi tekanan dengan lebih baik," tuturnya kepada The Straits Times.
"Meskipun berstatus sebagai unggulan teratas, saya tidak melihat diri saya sebagai favorit. Saya hanya berusaha memberikan 100 persen di setiap pertandingan," Jason, menambahkan.
Ganda campuran tuan rumah Kim Jae Hyeon/Jeong Na Eun mencatat sukses gemilang dengan menjuarai Korea Masters 2025 dalam debut mereka sebagai pasangan. Duet anyar asal "Negeri Ginseng" itu tampil impresif dan menang dua gim langsung, 24-22, 21-18, atas unggulan ketiga asal Malaysia, Jimmy Wong/Lai Pei Jing.
Sementara itu, bagi pemain tunggal putri asal Taiwan Chiu Pin-Chian, Iksan akan menjadi kota yang selalu memiliki makna istimewa. Di kota inilah Chiu berhasil meraih gelar juara perdananya, baik di level junior maupun senior, setelah menundukkan unggulan kedua asal Vietnam, Nguyen Thuy Linh. Laga berdurasi 39 menit itu berakhir dengan skor 21-16, 21-15.


