Setelah mengalami kekalahan di gim pertama dengan skor 18-21, Anthony berupaya bangkit untuk memaksakan rubber game. Nishimoto, yang unggul dalam perolehan poin di hampir sepanjang gim kedua, mendapatkan perlawanan alot dari Anthony menjelang akhir gim. Meski, Anthony mengaku terlalu larut mengikuti pola permainan pebulu tangkis asal Jepang tersebut.
Meski mampu mengejar ketertinggalan, pada akhirnya perjuangan Anthony terganggu oleh sebuah insiden yang menurutnya tidak mengenakkan, di pengujung pertandingan. "Bolanya jelas masuk, tapi mungkin teriakan lawan ketika bola belum menyentuh karpet membuat line judge kaget dan refleks memutuskan keluar," katanya kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Imbasnya, Anthony harus menelan kekalahan straight games setelah Nishimoto memenangi gim kedua dengan skor 21-19. "Ke depan, semoga ada perhatian lebih dan perbaikan dari BWF untuk kasus-kasus seperti ini, terutama di lapangan-lapangan pinggir yang tidak tersedia Instant Replay System," Ginting, berpesan.
Meski kalah, Anthony tetap mengucap rasa syukur karen dapat melalui laga tanpa cedera dan memberikan permainan yang terbaik di laga berdurasi 54 menit ini. "Tadi sudah mencoba berbagai cara, memang adu strategi dari awal sampai terakhir," pungkasnya.
Babak 16 besar di Korea Selatan tercatat sebagai prestasi terbaik Anthony dalam tiga turnamen bulu tangkis yang termasuk dalam rangkaian tur Asia Timur. Sebelumnya, babak 32 besar adalah pencapaian Anthony pada Hong Kong Open 2025 dan China Masters 2025.


