Sabar/Reza tampil dominan di awal-awal gim pembuka dan unggul 4-1, tetapi dapat diimbangi oleh Junaidi/Roy pada skor 4-4. Pertarungan ketat dengan selisih skor tak lebih dari dua poin tercipta hingga interval, dengan keunggulan 11-9 bagi pasangan negeri jiran.
Serupa dengan dua laga final sebelumnya, Lapangan 1, yang dijadikan arena partai puncak turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 300 ini, harus terus-menerus dipel oleh petugas lapangan. Kondisi lapangan yang senantiasa basah membuat wasit, petugas lapangan, hingga ofisial turnamen dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), kalang kabut.
Petugas lapangan yang juga bertugas sebagai hakim garis harus keluar-masuk lapangan di hampir setiap poin, untuk mengepel lapangan yang basah. Kedua pasangan pun juga "turun tangan" dengan menggunakan sepatu mereka untuk mengeringkan lapangan, berbarengan dengan petugas lapangan.
Penonton pun turut menyoraki kegiatan mengepel lapangan ini, lantaran upaya untuk mengeringkan lapangan di hampir setiap poin ini lebih mendominasi ketimbang pertandingan partai puncak itu sendiri.
Meski demikian, Junaidi/Roy mampu konsisten menjaga pola permainan mereka dan tetap fokus hingga akhir pertandingan. Mereka dapat mematahkan dua game point yang dimiliki Sabar/Reza, kemudian menciptakan setting dan berbalik mengunci kemenangan gim pembuka dengan skor 20-22 dalam tempo 34 menit.
Di gim berikutnya, Sabar/Reza kembali menunjukkan dominasi mereka dengan meraup lima poin beruntun. Namun, Junaidi/Roy dapat menjaga jarak dua poin dengan keunggulan lawan saat memasuki interval gim kedua. Selepas rehat, Sabar/Reza membuka keunggulan menjadi 13-9. Pada momen ini, ofisial turnamen BWF menambahkan dua petugas lapangan di setiap sisi lapangan, untuk mengepel lapangan di setiap permainan selesai.
Di layar kaca, pelatih ganda putra Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia Herry Iman Pierngadi tampak termangu-mangu melihat aksi para petugas lapangan yang pontang-panting berupaya mengepel lapangan yang selalu basah. Sesekali ia melongok ke atas untuk mencari kebocoran yang diperkirakan berada di atap Macao East Asian Games Dome.
Di saat "drama" pengepelan lapangan yang terus berlanjut, Junaidi/Roy mulai membangun momentum positif. Mereka dapat menyamakan kedudukan pada skor 16-16 dan berhasil mengantongi tiga championship point. Junaidi/Roy akhirnya memenangi gim kedua dengan skor 21-18 setelah melalui pertandingan selama 80 menit, sekaligus mencatatkan gelar juara perdana mereka pada Tur Dunia BWF.


