“Berdasarkan hasil di Olimpiade (Tokyo), tim di Top 4 sangat kuat. Mereka punya materi pemain yang bagus. Akan tetapi, Olimpiade tidak bisa dibandingkan dengan kejuaraan beregu seperti Piala Thomas,” kata Tan Boon Heong dilansir Bolalob.com dari media Malaysia, New Straits Times.
“Strategi sangat penting, anda bisa saja punya pemain-pemain terbaik. Tapi jika gagal mengatur strategi dengan baik, maka anda akan gagal dalam waktu singkat. Meski demikian, saya tetap merasa bahwa gelar akan direbut salah satu dari tim di Top 4,” sambungnya menambahkan.
Tim putra Indonesia diprediksi menjadi calon kuat pemenang Piala Thomas 2020. Kevin Sanjaya Sukamuljo cs berada di peringkat pertama dalam daftar unggulan. Juara bertahan Tiongkok, ada di unggulan kedua. Lalu di posisi ketiga ada tim Jepang. Sedangkan tim tuan rumah Denmark menempati posisi unggulan keempat.
Meski begitu, Tan menuturkan bahwa persiapan tim juga menjadi salah satu faktor penting jelang Piala Thomas nanti. “Pandemi Covid-19 mempengaruhi semua orang dalam hal latihan dan persiapan. Kita lihat bagaimana hasil di Olimpiade sangat tidak bisa diprediksi. Bagaimana pemain takluk dengan tekanan,” tuturnya.
Sementara itu, tim putra Malaysia sendiri menempati unggulan kelima bersama Korea, Taiwan dan India. Runner up Kejuaraan Dunia 2010 itu memperkirakan bahwa pasukan Negeri Jiran akan diperkuat dengan para pemain muda seperti Juara All England 2021 BWF World Tour Super 1000, Lee Zii Jia dan peraih medali Perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
“BAM (Asosiasi Badminton Malaysia) mungkin akan menurunkan pemain muda untuk memberi kesempatan kepada pemain junior merasakan kejuaraan beregu. BAM mungkin tidak menetapkan target tinggi, tapi menurut saya mereka harus berusaha setidaknya mencapai babak perempat final,” tutup Tan.
Gelaran Piala Thomas dan Uber 2020 ini menjadi salah satu turnamen yang ditunggu-tunggu setelah Olimpiade Tokyo 2020, kemarin. Ditambah, pelaksanaan turnamen ini juga harus ditunda selama satu tahun akibat wabah virus korona.