Pebulu Tangkis tapi Minim Latihan Bulu Tangkis

Anders Antonsen (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Anders Antonsen (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Anders Antonsen adalah pemain tunggal putra asal Denmark yang kini berperingkat ke-2 dunia. Ia adalah runner-up Malaysia Open 2025 dan dan Thailand Open 2025, dan baru-baru ini menjuarai Indonesia Open 2025. Khalayak yakin, atlet dengan postur tubuh tinggi menjulang ini menghabiskan banyak waktu untuk berlatih bulu tangkis. Namun, pemain berumur 28 tahun ini punya kebiasaan latihan yang berbeda.

"Saya tidak berlatih bulu tangkis sebanyak yang dilakukan oleh banyak pemain lainnya. Sering kali seorang pemain menjalani beberapa sesi dalam sehari, dan mungkin juga sesi tersebut berlangsung selama dua hingga tiga jam. Namun, sesi saya biasanya sekitar 90 menit hingga dua jam," ungkap Antonsen melalui akunnya di situs berbagai video YouTube.

"Sering kali saya hanya memiliki satu sesi (latihan) bulu tangkis dalam sehari. Saya hanya merasa memiliki kemampuan bulu tangkis yang sangat baik dan telah berkembang dengan baik, jadi saya memilih untuk lebih fokus pada aspek fisik," Antonsen, menambahkan.

Melalui video dengan judul "Q & A (part 1…)" tersebut, Antonsen juga mengungkapkan, ia tidak pernah melakukan latihan berlari dengan alasan supaya tidak mudah cedera. "Saya tidak pernah berlari sama sekali," tutur Antonsen, yang memilih bersepeda dengan menggunakan sepeda biasa atau sepeda statis untuk latihan kardio.

"Namun, sebagian besar pemain bulu tangkis lainnya berlari, terutama di negara-negara Asia. Saya sangat suka berlari. Menurut saya, berlari sangat bagus untuk kardio dan stamina, tetapi alasan saya tidak melakukannya adalah karena saya tidak ingin mengalami benturan. Jadi, ketika menapak itu rentan dengan pergelangan kaki, lutut, pinggul, dan lain-lainnya. Sedangkan bersepeda minim berbenturan dengan persendian dan masih dapat melatih jantung," jelasnya.

Seusai menjalani paruh pertama musim kompetisi tahun ini, Antonsen menyatakan akan terbang ke Hong Kong untuk mengikuti program latihan selama beberapa pekan. Ia berlatih dengan pelatih dan sejumlah pemain setempat dan memilih bermukim di tempat yang jauh dari ingar-bingar pusat kota Hong Kong. "Terkadang itu membosankan, tetapi mengambil satu atau dua pekan tanpa harus berpikir banyak hal, hanya fokus latihan, istirahat, dan pemulihan, sangat penting bagi saya," pungkasnya.