Pekan Tak Terlupakan bagi An Se Young

An Se Young (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
An Se Young (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Akhir pekan lalu An Se Young (ASY) meraih gelar juara ketiga turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 1000 pada musim kompetisi tahun ini. Pemain tunggal putri nomor satu dunia itu menempati podium tertinggi Indonesia Open 2025. Namun, sejak hari pertama bertanding di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, ia merasa tidak nyaman dan selalu tegang, meski akhirnya menang atas Busanan Ongbamrungphan.

"Saya tidak dapat menemukan kepercayaan diri dan sedikit takut di lapangan," tuturnya seusai mengalahkan wakil Thailand tersebut melalui straight games 21-14 21-11, dikutip dari laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Selasa (10/6).

"Saya tidak tahu mengapa hal ini bisa terjadi, merasa kurang percaya diri. Saya terlalu banyak berpikir di lapangan. Setelah Piala Sudirman, saya beristirahat sejenak untuk fokus pada latihan keras, tetapi tidak tahu mengapa saya tidak percaya diri di lapangan," ASY, menjelaskan.

Ia juga tak mampu sepenuhnya mengusir rasa ragu saat bertemu Akane Yamaguchi di babak empat besar. ASY merasa goyah saat pebulu tangkis asal Jepang itu hampir mengejar dalam perolehan poin, setelah tertinggal 8-16 di gim pertama. Namun, ASY berhasil mengunci kemenangan di gim pembuka dan melaju ke final setelah menang dua gim langsung 21-18, 21-17 dalam tempo 51 menit. "Saya hanya memikirkan satu poin demi satu poin pada satu waktu," kata An, yang merasa kehilangan kepercayaan diri saat bertanding pada Singapore Badminton Open 2025.

Hal hampir serupa dialami ASY ketika bertemu Wang Zhi Yi asal China di final. Ia kalah di gim pembuka, lalu bangkit, memaksakan rubber game, dan memastikan titel kampiun Indonesia Open 2025 setelah memenangi laga berdurasi 81 menit tersebut dengan skor 13-21, 21-19, 21-15. BWF menyebut, ASY telah menyelesaikan salah satu penyelamatan paling dramatis dalam perebutan gelar juara.

"Turnamen ini adalah tempat saya belajar banyak hal tentang diri sendiri. Mulanya saya tidak bisa menemukan ritme permainan, jadi saya frustrasi dengan diri saya sendiri. Namun, rasa percaya diri itu tumbuh perlahan dan banyak orang menyemangati saya hingga akhirnya mampu menemukan kepercayaan diri dan bermain dengan pola permainan yang tepat," jelasnya.

"Saya bertekad untuk memenangkan setiap pertandingan," demikian ASY.