Pelatih Denmark Khawatirkan Padatnya Agenda Kompetisi Tahun Depan

Kepala Pelatih Denmark, Kenneth Jonassen (kanan).
Kepala Pelatih Denmark, Kenneth Jonassen (kanan).
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Tahun depan diprediksi bakal menjadi musim yang berat bagi bulutangkis dunia. Pasalnya, tiga kejuaraan besar yang seharusnya dihelat tahun ini, terpaksa diundur hingga 2021 mendatang. Tiga turnamen tersebut adalah Piala Thomas dan Uber, Kejuaraan Dunia serta Olimpiade Tokyo. Kondisi tersebut lantas membuat Kepala Pelatih Bulutangkis Denmark, Kenneth Jonassen khawatir dengan padatnya agenda kompetisi di tahun depan. Apalagi, 2021 juga menjadi tahun penyelenggaraan Piala Sudirman.

“Saya sangat takut dengan penundaan (turnamen) hingga 2021 di kalender yang sudah penuh dengan kejuaraan lain,” ujar Kenneth Jonassen sebagaimana dilansir BolaSport.com dari Sport.tv2.dk.

Pekan lalu (15/9), Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) secara resmi mengumumkan penangguhan putaran final Piala Thomas dan Uber 2020. Selain karena faktor kesehatan dan keselamatan terkait wabah virus korona yang masih merebak, mundurnya tim bulutangkis Indonesia, Korea, Thailand, Taiwan dan Australia dari turnamen itu juga membuat BWF percaya bahwa level Piala Thomas dan Uber 2020 akan menjadi rendah.

“Sepertinya ini bukan solusi yang tepat. Tetapi, sekarang kami harus melihat bagaimana kalender internasional nantinya,” katanya.

Di sisi lain, penundaan putaran final Piala Thomas dan Uber 2020 jelas menimbulkan kekecewaan bagi tim bulutangkis Denmark yang berstatus sebagai tuan rumah. Selain itu, para pemain Denmark juga telah berlatih dengan motivasi tinggi untuk kejuaraan beregu putra dan putri dua tahunan yang dijadwalkan berlangung di Aarhus, pada 3 hingga 11 Oktober mendatang.

“Kami telah menantikannya setelah kami sudah berlatih selama enam bulan untuk mempersiapkan diri. Jadi, sangat disayangkan (Thomas dan Uber diundur, Red),” tandasnya.