Perjuangan Lee/Kim Selesai Lebih Cepat

Ganda putra Korea, Lee Yong Dae/Kim Gi Jung bersiap menyambut pengembalian. (Copyright: Badmintonphoto | Courtesy of BWF)
Ganda putra Korea, Lee Yong Dae/Kim Gi Jung bersiap menyambut pengembalian. (Copyright: Badmintonphoto | Courtesy of BWF)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Perjuangan ganda putra Korea, Lee Yong Dae/Kim Gi Jung harus selesai lebih cepat di ajang Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000. Lee/Kim langsung kandas di babak pertama setelah menelan kekalahan 21-19, 16-21 dan 14-21 dari pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty pada pertandingan yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Rabu (13/1).

Pasangan nomor 31 dunia itu sebetulnya sudah mengawali permainan dengan cukup baik saat berhasil mengamankan kemenangan di game pertama. Namun, penampilan Lee/Kim justru merosot pada game berikutnya. Hal itulah yang kemudian mampu dimanfaatkan Rankireddy/Shetty untuk mencuri tiket ke babak 16 besar.

“Kami sudah memulai (permainan) dengan baik, tapi kemudian betis saya sakit pada game kedua. Jadi sayangnya kami melakukan kesalahan selama pertandingan itu,” ungkap Kim Gi Jung kepada Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

“Sudah hampir 10 kami bertanding, jadi saya berharap kami akan melakukannya dengan baik. Sulit untuk berlatih selama periode ini, kami berencana untuk berlatih lebih banyak setelah kami tiba (di Bangkok), tapi itu cukup sulit karena peraturannya. Kami akan terus mencoba yang terbaik,” sambungnya.

“Kami khawatir tidak bisa berlatih sebanyak itu tapi selain itu saya pikir kami baik-baik saja hari ini,” sambar Lee Yong Dae menambahkan.

Sementara itu, Rankireddy/Shetty mengaku sangat senang bisa mengawali turnamen ini dengan kemenangan. Apalagi, lanjut Rankireddy, lawan yang dikalahkannya adalah idola mereka, Lee Yong Dae. “Lee Yong Dae adalah idola bagi kami berdua ketika kami memulai (bulutangkis), jadi sangat bagus bermain dengannya hari ini. Dan kami senang mendapatkan kemenangan,” kata Satwiksairaj Rankireddy.

“Strategi kami adalah menyerang sebanyak mungkin, tetapi tidak terburu-buru. Kami kehilangan beberapa poin pada game pertama karena terlalu terburu-buru. Tapi kami selalu tahu apa yang harus kami lakukan,” imbuh Chirag Shetty.

Selanjutnya, ganda putra nomor sepuluh dunia itu masih harus menunggu pemenangan duel antara dua wakil Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang baru akan bertanding petang nanti.