(Piala Sudirman) ‘Cicipi’ Suasana Guangxi Sports Center

Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Indonesia) saat menjajal lapangan pertandingan di Guangxi Sports Center, Nanning, Tiongkok, Jumat (17/5).
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Indonesia) saat menjajal lapangan pertandingan di Guangxi Sports Center, Nanning, Tiongkok, Jumat (17/5). (Foto: PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Tim beregu campuran Indonesia langsung ‘mencicipi’ alias menjajal situasi dan kondisi lapangan pertandingan di Guangxi Sports Center, Nanning, Tiongkok, Jumat (17/5). Dua hari jelang pertandingan dimulai, Hendra Setiawan cs lantas memaksimalkan persiapan sebelum melakoni laga pembuka di fase penyisihan Grup B Piala Sudirman 2019 kontra Inggris pada Minggu (19/5) mendatang.

Sesi latihan berlangsung selama 40 menit di lima lapangan. Pada kesempatan kali ini, para pebulutangkis tanah air langsung mencoba untuk beradaptasi dengan kondisi lapangan, angin, pencahayaan dan sebagainya.

“Hari ini para atlet lebih fokus ke coba arena pertandingan, mengenali kondisi lapangan, arah angin dan sebagainya. Sedangkan pelatih mulai mensimulasikan kira-kira siapa yang akan diturunkan nanti,” tutur Chef de Mission (CDM) atau Ketua Kontingen tim Piala Sudirman Indonesia, Achmad Budiharto.

Sebelumnya, Kamis (16/5), tim Indonesia juga sudah menjalani sesi latihan di lapangan bulutangkis Li Jiang, yang disewa PBSI. Langkah inisiatif tersebut diambil Indonesia lantaran panitia pelaksana baru menyediakan tempat latihan terhitung mulai hari ini.

“Kalau latihan kemarin objektifnya kan rekondisi, latihan untuk recovery, belum terlalu berat. Kondisi tempatnya pun luar biasa panas, suhu di luar 32 derajat, di dalam gedung bisa sampai 35-36 derajat, jadi sangat menyedot tenaga, atlet perlu adaptasi lebih dengan kondisi ini,” katanya menceritakan mengenai sesi latihan pertama, kemarin.

Lebih lanjut Budiharto mengatakan jika mulai hari ini, para pelatih di setiap sektor sudah harus mensimulasikan dan menilai kondisi terakhir serta kesiapan para atlet selama di Nanning. Hal tersebut harus dilakukan karena sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk penentuan susunan pemain yang akan diturunkan nantinya.

“Untuk line up pemain, belum ada omongan dengan pelatih dan manajer, biasanya H-1 akan ada briefing dan di situ akan ditentukan bersama kapten tim juga. Di briefing itu selain menentukan line up, kita juga akan membahas perkiraan calon lawan yang akan turun,” jelasnya.

Meskipun di atas kertas, Indonesia lebih diunggulkan saat menghadapi Inggris di laga pembuka dan kemudian Denmark di laga kedua fase penyisihan Grup B Piala Sudirman 2019, Budiharto meminta kepada seluruh sektor untuk tetap waspada dan tidak menganggap enteng siapapun lawannya.

“Menghadapi Inggris dan Denmark, kita tidak bisa main-main, mengacu pengalaman dua tahun lalu, itu pengalaman yang kurang baik buat kita. Walaupun kita saat itu tidak main-main dan kondisinya memaksa kita untuk tidak bisa tampil full team,”katanya.

“Sekarang ketemu Inggris, kelihatannya kita lebih diunggulkan. Tetapi kita juga harus waspadai Inggris, salah satunya di ganda campuran, tunggal putra dan ganda putranya juga bagus,” pungkasnya.