"Puji Tuhan saya bisa menyelesaikan pertandingan dengan sangat baik, walaupun bukan hasil yang saya inginkan," tanggap Ester kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai laga berdurasi 68 menit tersebut.
Pertarungan ketat antara Ester dan Han tercipta sejak gim pertama. Namun, unggulan kedua itu harus mengakui keunggulan Han yang memenangi gim pembuka. Di gim berikutnya, Ester merasa lebih leluasa dalam melakukan serangan dan berhasil memaksa pertandingan menuju gim ketiga. "Di gim kedua posisi saya kalah angin, jadi saya lebih nyaman untuk melakukan serangan ke bagian belakang musuh," tuturnya.
"Masuk awal gim ketiga, lawan dapat mengontrol permainan saya sejak awal pertandingan dan juga lebih tahan, jadi saya agak keteteran," tambah Ester, yang mencatatkan semifinal perdananya sejak pertengahan Juni 2024.
Meski gagal mencapai partai puncak, turnamen level BWF Tour Super 100 ini menjadi titik awal kembalinya Ester ke gelanggang persaingan elite dunia. Ia sempat menepi dari arena pertandingan lantaran cedera tulang kering kaki kiri sejak Korea Open 2024 pada akhir Agustus lalu.
"Ke depannya saya akan ikut turnamen BAC (Badminton Asia Championships 2025). Setelah pertandingan ini, saya merasa sudah bisa beradaptasi lagi dengan suasana pertandingan dan akan menambah stamina saya, supaya bisa tampil lebih baik lagi di BAC," demikian Ester.


