"Evaluasi di lapangan hari ini banyak mati sendiri, kurang tenang sedikit. Banyak momen yang harusnya bisa diambil malah jadi hilang. Selebihnya kami merasa sudah cukup oke," tutur Gloria kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai pertandingan melawan unggulan keempat itu.
"Kami terlalu terburu-buru di poin-poin kritis. Ini pelajaran buat kami, belajar juga ketenangan dari lawan," Rehan, menambahkan.
Pertemuan pertama antara Rehan/Gloria dan Guo/Chen berlangsung ketat sejak awal gim pertama. Namun, Rehan/Gloria cukup kesulitan dalam menembus pertahanan Guo/Chen, hingga akhirnya pasangan negeri tirai bambu itu unggul 11-8 di interval gim pembuka. Selepas jeda, Guo/Chen selalu unggul dalam perolehan poin dan mengantongi empat game point,lalu mengunci kemenangan di gim pertama dengan skor 21-16 dalam tempo 19 menit.
Pertarungan sengit kembali terjadi di gim berikutnya, dengan selisih angka pada paruh pertama gim tak pernah lebih dari dua poin. Namun, Guo/Chen dapat mengambil alih kedudukan 11-10 saat interval. Seusai rehat, pertandingan juga berjalan ketat hingga perolehan menjadi sama kuat 20-20 setelah Guo/Chen menggagalkan dua game point yang dimiliki Rehan/Gloria.
Guo/Chen akhirnya memastikan tiket ke perempat final setelah mengunci kemenangan di gim kedua dengan skor 22-20. "Dua kali flick service mereka di poin akhir cukup menganggu kami dan itu juga jadi pelajaran. Harus bisa juga seperti itu, kami. Banyak variasi servis dan berani menggunakan di momen-momen krusial seperti tadi," kata Rehan.
"Saya harus menambah power lagi di bola-bola atas, ini jadi bagian proses untuk lebih baik lagi ke depan. Kami mau coba lagi di Indonesia Open," pungkasnya.


