Telan Pil Pahit, Fajar/Rian Alami Dua Pekan yang Buruk

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia) bersiap menghadang serangan lawan. (Copyright: Badmintonphoto | Courtesy of BWF)
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia) bersiap menghadang serangan lawan. (Copyright: Badmintonphoto | Courtesy of BWF)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Ganda putra Indonesia nomor enam dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto harus mengalami dua pekan yang sangat buruk di seri Asia 2020 ini. Menghadapi wakil Inggris, Ben Lane/Sean Vendy pada babak pertama Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 di Impact Arena, Bangkok, Rabu (20/1), Fajar/Rian harus menelan pil pahit lewat kekalahan 18-21 dan 19-21.

Pada duel yang berlangsung selama 43 menit itu, Rian mengaku tidak bisa keluar dari tekanan lawan maupun diri sendiri. Meski begitu, Rian bertekad untuk melewati masa sulit ini dan kembali bangkit.

“Tadi main gak bisa keluar dari tekanan lawan sama tekanan dari diri sendiri. Nggak bisa relax mainnya. Banyak yang harus diperbaiki sih, mulai dari servis terus juga defend sama keyakinan diri sendri harus bisa ngelawan. Kurang baik hasilnya, tapi harus bisa ngelewatin jangan sampe down harus bisa bangkit lagi,” kata Muhammad Rian Ardianto dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

Di sisi lain, pasangan nomor 32 dunia itu mengatakan bahwa mereka bermain sangat baik pada laga kali ini. Lane/Vendy juga mengaku bahwa mereka cukup senang atas kemenangan ini.

“Kami bermain sangat baik di pertandingan tadi. Walaupun awalnya kami memulai dengan sedikit pasif, tapi kami berhasil meningkatkan permainan kami, dan itu bagus. Di game kedua, kami unggul 17-12 dan mereka bermain sangat fantastis. Mereka (salah satu) pasangan terbaik, tapi kami tetap tenang dan saya pikir itu (kemenangan) bagus untuk kami hari ini,” ungkap Ben Lane kepada Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

“Ini kemenangan besar pertama kami. Ada begitu banyak yang bisa kami ambil dari (pertandingan) ini. Ini gila, saya tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata tapi ini sangat besar bagi kami,” timpal Sean Vendy menambahkan.