Blibli Indonesia Open 2020 Akan Digelar 6 Bulan Lagi

Suasana Blibli Indonesia Open tahun lalu.
Suasana Blibli Indonesia Open tahun lalu.
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Berdasarkan hasil penjadwalan ulang yang resmi diumumkan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) pada Jumat (22/5), kejuaraan Blibli Indonesia Open 2020 BWF World Tour Super 1000 rencananya akan digelar enam bulan lagi, atau tepatnya pada 17 hingga 22 November mendatang di Istora Senayan, Jakarta.

Jadwal baru Blibli Indonesia Open 2020 BWF World Tour Super 1000 yang diberikan BWF dianggap sudah sesuai dengan harapan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang beberapa waktu sebelumnya telah mengajukan permohonan untuk memindahkan pelaksanaan turnamen ini antara September hingga Desember 2020. Awalnya, Blibli Indonesia Open 2020 BWF World Tour Super 1000 dijadwalkan berlangsung pada 16 hingga 21 Juni 2020.

Bila sesuai rencana dan tanpa kendala, sisa kalender turnamen 2020 akan kembali dimulai pada Agustus 2020 mendatang, dibuka dengan kejuaraan level Super 100, yakni Hyderabad Open 2020 yang akan berlangsung di India pada 11 hingga 16 Agustus 2020. Sedangkan turnamen level Super 300 ke atas baru akan dimulai September 2020 mendatang, melalui kejuaraan Taipen Open pada 1 hingga 6 September 2020.

“Dengan keluarnya jadwal resmi dari BWF, maka PBSI bisa segera melakukan langkah-langkah persiapan mulai dari menyusun kepanitiaan, penentuan lokasi turnamen dan membuat beberapa alternatif konsep acara,” ujar Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto dikutip dari Badmintonindonesia.org.

“Dari awal kita mengajukan antara September sampai Desember dengan pertimbangan kondisi wabah mulai mereda. Kita rasa ini jadwal yang ideal, tidak mepet, tapi tidak juga terlalu jauh di akhir tahun karena ada turnamen BWF Tour Finals,” lanjut Budiharto menambahkan.

Melihat jadwal baru yang dirilis BWF, pelaksanaan antara turnamen yang satu dan lainnya begitu padat. Untuk itu, dikatakan Budiharto jika PBSI akan segera menyusun program pengiriman atlet dengan skala prioritas.

“Dengan jadwal padat, tim Binpres (Pembinaan dan Prestasi) harus menyusun skala prioritas, atlet mana saja yang akan ikut turnamen apa saja. Namun ada beberapa turnamen yang masih akan dikonfirmasi lagi dari negara penyelenggara, salah satunya Tiongkok,” katanya.

Para atlet yang sudah kurang lebih lima bulan tanpa tanding, juga mesti mengembalikan kondisi mereka seperti semula di saat musim turnamen nanti. Turnamen internasional terakhir yang dilangsungkan adalah All England 2020 BWF World Tour Super 1000, Maret lalu.

“Kita beruntung tetap melakukan karantina mandiri selama ini, jadi atlet masih bisa terkondisi dari sisi kebugaran dan feeling mainnya,” tuturnya.

Lebih lanjut Budiharto mengatakan bila pekerjaan rumah (PR) PBSI untuk ke depannya adalah mengembalikan kondisi atlet secara maksimal dan mempersiapkan mereka kembali ke musim kompetisi.