(Caffino Superliga Junior) Tahun ke-4, Tensi Persaingan Kian Ketat

Piala Liem Swiking dan Piala Susy Susanti siap diperebutkan.
Piala Liem Swiking dan Piala Susy Susanti siap diperebutkan.
Superliga Junior ‐ Created by Bimo Tegar

Magelang | Atmosfer persaingan di ajang Superliga Junior dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Memasuki tahun keempat, Caffino Superliga Junior 2019 yang akan berlangsung di GOR Bulutangkis Djarum, Magelang, Jawa Tengah, mulai 15 hingga 20 Oktober mendatang, diprediksi akan jauh lebih kompetitif dari sebelumnya.

Tidak hanya diikuti 13 klub dari enam negara, kejuaraan yang berhadiah total Rp 610 juta ini juga akan dimeriahkan dengan kehadiran ganda putra Juara Dunia Junior 2019, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Leo/Daniel akan memperkuat klub yang telah membesarkan namanya, yaitu PB Djarum Kudus. Selain Indonesia, Caffino Superliga Junior 2019 ini juga akan diikuti Malaysia, Jepang, Taiwan, Singapura dan Thailand.

Bagi Malaysia, ini akan menjadi pengalaman perdana mereka turun di ajang Caffino Superliga Junior 2019. Yang menarik, di nomor U-17 putra dan putri Caffino Superliga Junior 2019 ini akan diramaikan dengan keikutsertaan perwakilan Malaysia dan Jepang.

“Ini jadi tahun kedua yang mengundang peserta asing. Memang ada sedikit perubahan di nomor U-17 putra dan putri khususnya. Akan ada dua tim asing yang turut meramaikan persaingan di kelompok usia U-17. Ya perubahan ini tentunya bertujuan untuk menjadi barometer para pebulutangkis junior Indonesia,” kata Direktur Event, Bambang Roedyanto dalam konferensi pers yang berlangsung di Artos Hotel, Senin (14/10).

“Hadirnya Malaysia, Jepang, Taiwan, Singapura dan Thailand, kita rasa akan membuat persaingan menjadi lebih ketat. Sayangnya tahun ini Korea tidak bisa ikut karena jadwal pertandingan nasional mereka sedang padat. Walaupun begitu, tim junior Singapura juga performanya mulai naik. Dan tim junior Malaysia juga tahun ini lebih baik. Jadi kita rasa tahun ini akan tetap dan bahkan lebih kompetitif dari sebelumnya,” sambungnya menambahkan.

Empat klub papan atas Indonesia seperti PB Djarum Kudus, PB Jaya Raya Jakarta, PB Mutiara Cardinal Bandung dan PB Exist Jakarta tahun ini diprediksi akan mendapatkan ancaman dari Harimau Muda Malaysia, Singapore Badminton Association, Granular Badminton Academy Thailand dan Kumamoto Team Jepang.

“Tentunya ini menjadi hal yang positif bagi para atlet Indonesia, karena dari ajang ini, mereka diharapkan bisa mempunyai pengalaman dan mental bertanding yang lebih baik lagi, khususnya dalam pertandingan beregu,” tutupnya.

Tak bisa dipungkiri, kesuksesan Leo/Daniel dan sejumlah punggawa Garuda Muda Indonesia yang berhasil membawa pulang Piala Suhandinata dari ajang World Junior Championships 2019 untuk pertama kalinya ke tanah air, boleh dibilang merupakan buah manis dari hasil jebolan kejuaraan Superliga Junior yang sudah dihelat sedari 2016 lalu.