Greysia Polii: Ketika Saya Meninggalkan Bulu Tangkis...

Greysia Polii (Djarum Badminton)
Greysia Polii (Djarum Badminton)
Nasional ‐ Created by EL

Jakarta | Greysia Polii mengapresiasi keinginan PP PBSI untuk mengantar atletnya ke gerbang pensiun, dengan menggelar sebuah acara pada pekan depan di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Selama 19 tahun berkarier sebagai atlet nasional, induk organisasi olahraga pukul bulu ini dinilainya memiliki andil besar dalam membantu mencapai mimpi banyak atlet ke tangga juara, guna mengharumkan nama bangsa melalui bulu tangkis.

"Ketika para atlet mempersembahkan yang terbaik, bukan hanya untuk diri sendiri tetapi Indonesia terutama, dan PBSI sebagai organisasi yang membantu kita para atlet untuk mengejar mimpi kita juga ingin mengantar dan mengapresiasi atletnya yang akan berhenti sebagai pemain, bagi saya, nggak ada kata lain selain rasa syukur kepada Tuhan," jelas Gresia, dalam jumpa pers yang berlangsung di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (3/6) pagi.

Greysia pun melanjutkan ucapan apresiasi dan terima kasih dengan menyatakan, "selama 19 tahun saya ada di pelatnas, para pengurus (PBSI) yang sebelumnya juga, yang membuat karier saya dan juga atlet dalam pelatnas itu, bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya sehingga bisa menjadi juara mewakili bangsa Indonesia."

Atlet berusia 34 tahun ini ingat betul, ketika masuk pelatnas PP PBSI di Cipayung, Jakarta, banyak tekanan yang dihadapi baik dari terhadap pribadi maupun skuad putri "Merah Putih" Tak sedikit sosok senior yang memutuskan keluar dari pelatnas karena alasan pribadi. "Itu masa tekanan, pressure, gonjang-ganjing, dan seniornya nggak ada. Ada yang memutuskan menikah, keluar, dan sebagainya. Saya merasa waktu itu seperti kehilangan arah," kenangnya.

Greysia pun berikrar untuk tak mengulangi pengalaman serupa kala meninggalkan gerbang Cipayung pada tahun ini. Peran teladan dari senior sangat diperlukan guna menciptakan regenerasi, khususnya pada sektor putri. "Akan sangat menyayangkan ketika saya meninggalkan bulu tangkis dengan tidak ada penggantinya. Saya merasa kasihan kepada adik-adik, karena saya pernah berada di posisi seperti itu," katanya.

"Puji Tuhan, dengan waktu sampai saat ini dari perjuangan kita semua, bukan hanya dari saya saja tetapi juga pelatih, dan pengurus PBSI, yang menghabiskan waktu dan energi untuk kemajuan bulu tangkis, akhirnya saya melihat ada setitik harapan untuk bulu tangkis Indonesia, khususnya putri," demikian Greysia.

Pekan depan, peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 ini akan menyampaikan perpisahannya dengan bulu tangkis. Acara tersebut diberi tajuk "Testimonial Day Greysia Polii", dijadwalkan digelar pada Minggu (12/6) pagi, di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Melalui acara tersebut, atlet berusia 34 tahun itu juga akan terlibat dalam pertandingan ekshibisi yang sekaligus menjadi laga terakhirnya.