Pada awal game pertama, Jonatan sempat berada di bawah kendali Anthony. Jonatan tertinggal 7-11 dan 10-14. Baru kemudian setelahnya Jonatan menyalip perolehan angka dengan 15-14 hingga akhirnya berhasil unggul 21-19.
Masuk di game kedua, penampilan Jonatan lebih meyakinkan. Ia terus memimpin pertandingan dan merebut kemenangan 21-18.
“Di awal, Anthony tampil lebih rileks. Saya malah tegang, mungkin karena unggulan teratas juga. Saya mainnya agak monoton. Baru kemudian saya coba tahan dulu dan sabar, ternyata berhasil,” ujar Jonatan.
“Dari pas beregu saya lihat Anthony tidak maksimal karena sedang sakit batuk. Biasanya smash Anthony tajam dan kencang, tapi tadi saya merasa dia nggak seratus persen. Fisiknya kelihatan tidak fit, jadi itu yang saya manfaatin,” kata atlet DKI Jakarta tersebut.
Di babak final, Jonatan akan berhadapan dengan Wisnu Yuli Prasetyo, Jawa Timur, yang berhasil mengalahkan Ihsan Maulana Mustofa dengan skor 22-20, 9-21 dan 21-17.
“Buat di final nanti saya mau keluarin semuanya, apa yang sudah dilatih saat latihan, all out aja. Hari ini saya mainnya masih banyak mati-mati sendiri dan kurang variasi,” ujar Jonatan.


