Etty Gunawan, manajer sekaligus pelatih Global Badminton Academy, menegaskan bahwa kejuaraan beregu yang digelar di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, menjadi kesempatan berharga bagi timnya untuk mengukur sejauh mana kualitas para pemain saat berhadapan dengan lawan-lawan dari luar AS.
Di saat bersamaan, ajang ini juga menjadi bagian dari persiapan para pebulu tangkis muda AS, dalam menghadapi World Junior Championships 2025, 6-19 Oktober, di Guwahati, India. "Di AS, pembinaan usia muda sudah berjalan, tapi jumlah pemain kami terbatas sehingga kadang ada atlet yang main rangkap tunggal dan ganda," tutur istri dari legenda bulu tangkis Tony Gunawan ini, melalui siaran pers Polytron Superliga Junior 2025, Kamis (18/9).
"Di Polytron Superliga Junior 2025 para pemain bisa belajar bertanding dengan format beregu yang ketat, mengenal strategi, dan membangun mental juang. Bagi kami, ini adalah simulasi berharga jelang Kejuaraan Dunia Junior di India," Etty, menambahkan.
Zoey Tan, pemain junior AS yang memperkuat tim U-19 putri, tak ingin melewatkan kesempatan untuk bermain di Polytron Superliga Junior 2025. Ia dapat menjajal kualitasnya di kejuaraan beregu yang sangat kompetitif. Atlet berumur 16 tahun itu berpendapat, Indonesia adalah salah satu barometer kekuatan bulu tangkis dunia. "Saya datang ke Indonesia karena ingin mendapatkan pengalaman pertama bertanding di Asia. Di sini levelnya tinggi sekali, terutama tim-tim dari Indonesia dan Thailand," katanya.
"Namun, itu akan jadi motivasi untuk saya berlatih lebih keras. Negara-negara Asia, termasuk Indonesia, sangat kuat di level junior. Bagi saya mereka jadi inspirasi," jelas Zoey.
Skuad Negeri Paman Sam memulai start bagus pada kejuaraan beregu ini dengan mengalahkan PB Power Rajawali dengan skor 4-1 pada Senin (15/9). Selanjutnya pada Kamis (18/9), Zoey dan kawan-kawan bertemu tim Malaysia, lalu melawan PB Djarum pada Jumat (19/9).


