Polytron Superliga Junior 2025 - Dua Tim Taqi Arena ke Final

Aditya Naufal Alfaris (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Aditya Naufal Alfaris (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Superliga Junior ‐ Created by EL

Kudus | Perebutan tiket final Polytron Superliga Junior 2025 di kategori U-13 menyajikan aksi-aksi impresif di semifinal putra dan putri, Sabtu (20/9), di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah. Di sektor U-13 putra, Taqi Arena menjadi tim pertama yang memastikan lolos ke partai puncak. Klub asal Bandung, Jawa Barat tersebut, meraih kemenangan meyakinkan 3-0 melawan PB Talenta Manado.

Pemain tunggal Aditya Naufal Alfaris menyumbang poin pertama karena berhasil menang dua gim langsung 21-11, 21-7 melawan Keith Ezequiel Lincoln Sumarauw. Tunggal kedua yang diturunkan PB Taqi Arena, M. Fawwas Rafisqy Al Hilaly juga berhasil memperbesar keunggulan menjadi 2-0 setelah menang cepat di laga berdurasi 24 menit dan skor 21-14, 21-16. 

Michael Angello Benfino Teti, yang turun di tunggal ketiga, tampil sebagai pemain penentu kemenangan Taqi Arena atas PB Talenta Manado. Ia tidak mengalami banyak kesulitan dan menghentikan perlawanan Geralldy Mananggel 21-10, 21-15.

Di semifinal U-13 putra lainnya, PB Jaya Raya Solo juga menuai kemenangan telak 3-0 saat bertanding melawan PB Champion Kudus. Poin pembuka Jaya Raya Solo dikemas Shiddiq Alfarizi Fahrin usai menang dua gim langsung 21-13, 22-20 melawan Naufal Rasyid Adz Dzaki. Di tunggal kedua, giliran Alvian Ditya Ainurrochman yang menggandakan keunggulan menjadi 2-0 setelah menang 21-8, 21-9 atas La Ode Muhammad Ahsan Kamil. 

Lalu di partai ketiga, PB Champion Kudus yang diwakili Muhammad Alif Kaysha Nasrullah, membuka asa timnya meraih kemenangan di gim pertama. Namun, tunggal ketiga Jaya Raya Solo, Yafi Akhtartsany Sedayu, dapat membalikkan keadaan dan menang 19-21, 21-19, 21-15 dalam tempo 51 menit, dan Skor 3-0 untuk PB Jaya Raya Solo. Di partai final, Jaya Raya Solo bertemu Taqi Arena memperebutkan Piala Tontowi Ahmad.

"Senang banget bisa membantu tim lolos ke final dan ingin menjadi juara. Apalagi baru tahun ini ada kategori U-13, saya ingin mengantarkan PB Jaya Raya Solo menjadi klub pertama yang memenangi Piala Tontowi Ahmad. Kami tentu akan berusaha keras di setiap perebutan poin dan tidak melakukan banyak kesalahan sendiri di final nanti melawan PB Taqi Arena," kata Yafi, melalui siaran pers Polytron Superliga Junior 2025.

Beralih ke semifinal U-13 putri, PB Champion Klaten 3-1 saat bertemu Jaya Raya Solo. Griselda Galafreya Naashir membuka keunggulan 1-0 bagi Champion Klaten lewat penampilan impresifnya melawan Nizma Qothrunadda Anako melalui dua gim 21-7, 21-12. Skuad asuhan Aditya Sindoro itu memperbesar keunggulan menjadi 2-0 setelah pemain binaannya, Neisya Syaza Vardian, mengatasi perlawanan Kayla Gifta Maulida setelah bertarung tiga gim yang berakhir dengan skor 21-16, 11-21, 21-16. 

Di partai ketiga, Jaya Raya Solo berhasil memperkecil ketinggalan 1-2 berkat kemenangan Adzana Oktora Maurennisyaqilla Sugianto atas Vanezya Artha Nafasta melalui dua gim 18-21, 18-21. Namun, asa Adzana dan kawan-kawan untuk menyamakan kedudukan padam di partai keempat. Adelia Alya Shakila/Nizma Qothrunadda Anako kalah dari Griselda Galafreya Naashir/Neisya Syaza Vardian lewat dua gim 21-11, 21-15.

"Saya sudah berusaha maksimal tapi lawan bermain lebih bagus. Beruntung di pertandingan lain teman-teman bisa menang sehingga tim kami tetap lolos ke final Polytron Superliga Junior 2025. Saya tentu akan berusaha lebih keras lagi supaya dapat memberikan poin buat tim jika dipercaya kembali bermain di final besok," kata Vanezya, pemain tunggal kedua PB Champion Klaten.

Pertandingan semifinal U-13 putri Polytron Superliga Junior 2025 lainnya mempertemukan KayP1 Champion Academy melawan Taqi Arena. KayP1 Champion Academy meraih kemenangan di partai pertama melalui Fadya Jauhara Zahrani atas Gracela Candrepha Utami dengan skor 22-20, 21-12. Namun, keunggulan itu tidak bertahan lama karena Taqi Arena membalas dan membalikkan keadaan di tiga partai berikutnya. melalui tunggal kedua Berliana Rahma, tunggal ketiga Rayya Aqila Qaireen, dan ganda pertama Berliana/Vania Dwi Yanti. Di final, Taqi Arena menantang Champion Klaten dalam perebutan Piala Liliyana Natsir.