Shiddiq Alfarizi Fahrin, Alvian Ditya Ainurrochman, dan Yafi' Akhtartsany Sedayu, menjadi tiga pemain tunggal yang memastikan kemenangan tanpa balas Jaya Raya Solo atas akademi bulu tangkis asal Bandung, Jawa Barat tersebut.
"Target awal kami mengambil (kemenangan) dari dua pemain tunggal dan satu sektor ganda, tapi Alhamdulillah kita bisa mengambil tiga-tiganya dari sektor tunggal," pelatih Jaya Raya Solo Rizki Amelia Pradipta kepada Djarum Badminton.
Semula, lanjutnya, tim Jaya Raya Solo memasang target menembus babak empat besar kejuaran yang berlangsung pada 15-21 September ini. Namun, melihat performa para pemain binaannya, perempuan yang biasa disapa Kiki ini yakin, mereka dapat melampaui target awal. "Semakin ke sini, kita justru semakin yakin," katanya.
Ia pun berharap, para pemain belia Jaya Raya Solo dapat memetik pengalaman berharga dari Polytron Superliga Junior 2025. Mengingat, bermain beregu menekankan pentingnya kekompakan dan kerja sama di antara para pemain. "Dari kejuaraan ini mereka mengalami langsung hawa yang berbeda yang ada dalam bermain beregu. Saya berharap juga performa mereka terus membaik," Kiki, menyatakan.
Sementara, laga final U13 putri antara Champion Klaten dan Taqi Arena berlangsung ketat sejak partai pertama. Poin pertama bagi Champion Klaten diraih oleh Griselda Galafreya Naashir, yang menang dua gim 21-16, 21-18 atas Gracela Candrepha Utami. Namun, Taqi Arena dapat menyamakan kedudukan menjadi 1-1 berkat kemenangan Berliana Rahma, lalu unggul 2-1 setelah Rayya Aqila Qaireen menang di partai ketiga.
Griselda, yang turun di partai keempat di sektor ganda bersama Neisya Syaza Vardian, mampu memaksakan laga beregu ini menuju partai kelima, setelah menang dengan skor identik 21-14, 21-14 dalam tempo 27 menit atas Gracela Candrepha Utami/Rayya Aqila Qaireen. Dalam laga penentuan ini, Ayunda Zalfa Irmanto/Vanezya Artha Nafasta memastikan titel juara U13 putri Polytron Superliga Junior 2025, setelah menang dua gim 21-15, 21-12 atas Berliana Rahma/Vania Dwi Yanti.


