Di babak empat besar U-19 putra, Sabtu (20/9), PB Djarum A menang atas Banthongyord dengan skor 3-1. Kapten tim PB Djarum A, Raditya Bayu Wardhana, yang berhadapan dengan Patcharakit Apiratchataset membuka keunggulan 1-0 usai menang dua gim 21-19, 21-16. Di partai kedua, skor menjadi imbang 1-1 usai Punnatat Prempunpong mengalahkan Yudha Rendra Wijaya dengan skor 21-17, 22-20. Kekalahan Yudha dibalas oleh Yarits Al Kaaf Rengganingtyas yang harus melalui pertarungn ketat melawan Utchan Ruaysap dengan skor akhir 22-20, 13-21, 21-15.
Peluang tim Negeri "Gajah Putih" itu untuk menyamakan skor pun melayang, setelah Panya Phutthiphraisakul/Suriyan Thianthong dinyatakan walkover di partai keempat. Ganda pertama PB Djarum, Alexius Ongkitama Subagio/Aquino Evano Kennedy Tangka, memperoleh poin ketiga tanpa harus bertanding. "Saya bersyukur karena kerja keras kami terus membuahkan hasil positif hingga babak semifinal," kata Raditya melalui siaran pers Polytron Superliga Junior 2025.
"Semoga besok kami bisa memberikan kemampuan terbaik dalam setiap perebutan poin di pertandingan final. Jaya Raya lawan yang sangat kuat dan kami sudah pernah melawan mereka pada Polytron Superliga Junior 2023 dan 2024. Tapi, kami tetap optimistis mampu meraih kemenangan dan kembali mempertahankan Piala Liem Swie King," jelas peraih titel juara Badminton Asia U17 & U15 Junior Championships 2024 ini.
Di semifinal lainnya, PB Jaya Raya menang atas PB Djarum B dengan skor 3-1. Tunggal pertama Jaya Raya, Denis Azzarya, mengalahkan Calvin Kennedy Chendrawinata melalui dua gim 21-14, 21-8. Tim tuan rumah membuat kedudukan menjadi imbang 1-1 berkat kemenangan 22-20, 21-16 yang diraih ganda Ghian Rizqy Sofyan/Ikhsan Lintang Pramudya atas Akmal Nurrahman/Revand Harianto. PB Jaya Raya memperlihatkan dominasi mereka sekaligus menuntaskan perlawanan PB Djarum B di melalui tunggal kedua Maharishiel Timotius Gain dan ganda kedua Muhammad Vito Annafsa/Yugo Alvaro Gunawan.
Sementara, laga semifinal sesama klub tercipta di kategori U-19 putri antara PB Djarum A dan PB Djarum B. Ni Ketut Winda Suryaningtias menang rubber game 10-21, 21-19, 22-20 atas Christabel Callista Purwanto. Pertarungan panjang berdurasi 63 menit terjadi di partai kedua dimenangkan oleh PB Djarum A, melalui Selsi Josika/Yasintha Ristyna Putri yang mengalahkan Adelia Nirul M/Salsabila Zahra Aulia lewat tiga gim 19-21, 21-9, 21-17. PB Djarum A akhirnya memastikan satu tempat di final melalui kemenangan di partai ketiga dan keempat yang disumbangkan oleh Jolin Angelia dan Atresia Naufa Candani/Aurelia Syakira Putri.
Sementara, harapan bagi Banthongyord untuk meraih gelar juara berada di para pemain putri di kategori U-19. Mereka menang tiga partai beruntun melawan wakil Amerika Serikat, Global Badminton Academy. Anyapat Phichitpreechasak membuka keunggulan 1-0 bagi timnya setelah mengalahkan Audrey Chang dengan skor 21-18, 21-14 dalam tempo 31 menit. Pimchanok Sutthibiriyakul membangun tren kemenangan seusai menundukkan Annie Meng dengan skor 21-13, 21-16. Tunggal ketiga Banthongyord, Nuttaporn Sangthai, mengalahkan Jasmine Yeung dengan skor 21-11, 21-14. Di final, Banthongyord beremu PB Djarum A untuk memperebutkan Piala Susy Susanti.


